Perbankan

Bos CLIK Beberkan Kekuatan Perbankan RI di Era Transisi Pemerintahan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada Juli 2024 tumbuh mencapai 12,40 persen secara tahunan (year on year/yoy). Dengan pergantian presiden yang semakin dekat, prospek industri perbankan di Indonesia pun semakin menarik perhatian berbagai pihak.

Salah satunya adalah Direktur Utama sekaligus CEO PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK), Leonardo Lapalorcia yang telah tinggal di Indonesia selama lebih dari 15 tahun. Dia memandang masa depan sektor perkreditan dengan penuh optimisme.

Pria yang akrab disapa Leo ini mengungkapkan rasa kagumnya terhadap kemampuan Indonesia untuk melakukan transisi politik secara damai, serta mempertahankan nilai-nilai inklusivitas dan keragaman yang mendefinisikan negara ini.

Baca juga: Temenos Regional Forum 2024: Soroti Masa Depan Industri Perbankan ASEAN di Era Teknologi AI

“Saya sangat menyukai nilai Indonesia, inklusivitas, dan diversitas. Saya percaya itu adalah sesuatu yang sangat modern dan relevan di dunia hari ini,” ujarnya dalam acara media interview di Jakarta, Kamis (5/9).

Salah satu poin kunci dalam pandangannya adalah kekuatan dan ketahanan sistem perbankan Indonesia. Menurut Leo, perbankan Indonesia merupakan salah satu industri paling sukses di dunia, dengan kapitalisasi yang kuat dan berkembang pesat. Hal ini menjadi dasar bagi keyakinannya bahwa perbankan Indonesia siap menghadapi rencana pembangunan ambisius yang akan dilaksanakan oleh pemerintahan baru.

“Sistem perbankan di Indonesia sangat resiliensi. Ini adalah salah satu industri perbankan yang paling berhasil di seluruh dunia. Sangat berkapitalisasi, sangat berkembang, dan memiliki semua kekuatan yang diperlukan untuk memanfaatkan rencana pembangunan yang ambisius pemerintahan yang akan datang,” jelasnya.

Baca juga: Indef: Aset Perbankan Syariah RI Berpotensi Tembus Rp1.000 Triliun

Leo juga memuji transisi kekuasaan yang terjadi di Indonesia sebagai bentuk kepercayaan yang tinggi terhadap konstitusi dan institusi negara.

Menurutnya, Indonesia telah menunjukkan transisi politik yang damai dan fluid, dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Joko Widodo (Jokowi), dan sekarang menuju kepemimpinan baru, Prabowo Subianto.

“Dua jempol. Optimisme, dan absolutisme,” tambahnya. (*) Alfi Salima Puteri

Galih Pratama

Recent Posts

PHE OSES Resmi Salurkan Gas Bumi Ke PLTGU Cilegon

Jakarta -  PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More

3 hours ago

Transformasi Aset, PLN Integrasikan Tata Kelola Arsip dan Dokumen Digital

Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More

4 hours ago

Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa Dukung Peningkatan Kinerja Keselamatan

Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More

6 hours ago

Jumlah Peserta Regulatory Sandbox Menurun, OJK Beberkan Penyebabnya

Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More

8 hours ago

OJK Siap Dukung Target Ekonomi 8 Persen, Begini Upayanya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More

12 hours ago

BPKH Ajak Pemuda Gunakan DP Haji sebagai Mahar Pernikahan

Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More

14 hours ago