Jakarta – Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI), Royke Tumilaar mengatakan industri perbankan Tanah Air dinilai siap dalam menghadapi ketidakpastian global.
Pasalnya, Indonesia telah berhasil melewati berbagai krisis ekonomi. Selain itu, bila dilihat dari sisi permodalan, perbankan nasional masih cukup tebal.
Baca juga: Industri Perbankan Harus Siapkan 3 Hal Ini Hadapi Perkembangan Teknologi 2024
“Krisis keuangan, krisis perbankan, krisis global itu banyak sekali yang dilewati sehingga saya rasa kita udah banyak belajar dan kita sudah sangat siap dengan apalagi kalau lihat dari sisi permodalan perbankan Indonesia itu cukup tebal. Jadi cukup kuat untuk mengatisipasi,” ujar Royke dalam BNI Investor Daily Summit 2023, Selasa 24 Oktober 2023.
Selain itu, tambah Royke, penerapan manajemen risiko (risk management) juga sudah baik dalam bisnis perbankan.
“Sekarang risk management-nya juga cukup maju. Dengan risk management dan modalnya cukup, saya rasa ini kekuatan perbankan kita cukup tinggi untuk menghadapi situasi ekonomi global sekarang ini,” ungkapnya.
Baca juga: Sektor Keuangan RI Tetap Terjaga Ditengah Ketidakpastian Global, Ini Buktinya
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan tercatat pada level yang tinggi sebesar 27,62 persen dengan risiko kredit yang terkendali, tecermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) sebesar 2,50 persen (bruto) dan 0,79 persen (neto) pada Agustus 2023.
Ketahanan likuiditas perbankan juga tetap terjaga ditopang dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6,54 persen yoy pada September 2023. (*)
Editor: Galih Pratama