Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan nilai tukar rupiah masih terkendali ditengah menguatnya dolar Amerika Serikat (AS). Seperti diketahui, nilai tukar rupiah pada Senin (13/11) berada di angka Rp15.700 an per dolar AS.
Menurut Perry, masih kuatnya nilai tukar rupiah didukung oleh kondisi ekonomi Indonesia yang cukup baik, seperti inflasi yang terus menurun ke dalam target sasaran 3±1 persen yaitu pada level 2,56 persen yoy di Oktober 2023.
Baca juga: Menkeu Buka-Bukaan, Penguatan Dolar AS Hantam Rupiah dan Mata Uang Global
“Nilai tukar rupiah juga terkendali dari tekanan yang sangat kuat terhadap mata uang dolar dan relatif lebih baik dibandingkan depresiasi mata uang banyak negara lain. Hal ini didukung oleh kondisi ekonomi kita yang cukup baik,” ujar Perry dalam dalam rapat kerja dengan Komisi XI di Gedung DPR, Senin 13 November 2023.
Hingga triwulan III 2023, pertumbuhan eknomi Indonesia masih tetap kuat meski mengalami pelemahan, yakni di level 4,94 persen yoy.
Selain itu, kata Perry, masih terekendalinya nilai tukar rupiah juga didiukung oleh dampak positif implementasi PP 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA).
Baca juga: Kurangi Ketergantungan Dolar, BI Perluas Penggunaan Mata Uang Lokal dengan China
Sehingga, lanjut Perry, dengan melihat kondisi ekonomi di Tanah Air, diperkirakan pada 2024 nilai tukar rupiah relatif akan lebih stabil dari akhir 2023.
“Ke depan tentu saja dengan perkiraan bahwa gejolak global akan mereda, kami perkirakan 2024 nilai tukar rupiah akan relatif lebih stabil dari akhir tahun 2023,” tutuo Perry. (*)
Editor: Galih Pratama