Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI), Perry Warjiyo memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan perkasa dikisaran Rp14.600 hingga Rp15.100 per dolar AS di 2024.
“Tahun depan (rupiah) Rp14.600 – Rp15.100. Di RAPBN Rp15.000, sehingga ini masuk dalam proyeksi tersebut,” ujar Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis 31 Agustus 2023.
Baca juga: Alasan BI Terbitkan Instrumen SRBI, Gara-Gara Rupiah Anjlok?
Menurutnya, ada empat faktor domestik yang akan mendorong penguatan kurs rupiah. Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif di tahun depan. Bahkan pemerintah dalam RAPBN 2024 memproyeksi perekonomian domestik akan tumbuh 5,2 persen.
“Kedua, laju inflasi di tahun depan juga diproyeksi rendah. Ketiga, imbal hasil atau yield surat berharga negara (SBN) yang juga akan tetap menarik.
Keempat, implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam, yang diyakini akan menyerap devisa sebesar USD8-9 miliar. Sehingga, menambah ketahanan ekspor Indonesia.
Baca juga: Daftar Terbaru 10 Mata Uang Terendah di Dunia, Rupiah Nomor Berapa?
Selanjutnya, dari sisi eksternal, pihaknya juga memproyeksi akan tetap baik. Transaksi berjalan Indonesia diperkirakan kembali defisit sebesar 0,5 – 1 persen dari produk domestik bruto (PDB) di tahun depan.
“Prospek ini cukup bagus, didukung aliran modal asing dari PMA (penanaman modal asing),” ungkapnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra