Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (Foto: Erman Subekti)
Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjamin pelaku pasar di Jepang akan mendapatkan imbal hasil yang tinggi jika berinvestasi di pasar keuangan Indonesia melalui berbagai instrumen keuangan.
Hal tersebut seiring dengan kesepakatan antara Bank Indonesia (BI) dan Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato sepakat untuk memperluas transaksi mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT) Indonesia-Jepang (rupiah dan yen) untuk terintegrasi dengan akses pasar keuangan RI.
Perry menjelaskan, kerja sama antara Indonesia dan Jepang telah terjalin melalui LCT. Namun, penggunaan transaksi mata uang lokal ini mayoritas dipakai untuk kegiatan ekspor maupun impor.
Tercatat, transaksi mata uang lokal Indonesia-Jepang merupakan yang terbesar setelah China, yang mencapai USD5,1 miliar hingga Juli 2025.
Baca juga: Asyik! Belanja di Jepang Kini Bisa Bayar Pakai QRIS
Sementara, transaksi Indonesia dengan China menyentuh USD11,7 miliar dolar AS pada semester I 2025.
“Kami ingin melangkah lebih jauh menggabungkan transaksi mata uang lokal dengan pembayaran lintas batas digital.” ujar Perry dalam dalam Launching QRIS Border Indonesia-Jepang, Senin, 25 Agustus 2025.
Perry juga mendorong asosiasi Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (APUVINDO) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) agar rekening dalam mata uang yen bisa digunakan untuk membeli obligasi negara Indonesia, termasuk SRBI secara ritel.
“Saya benar-benar menantang Anda, Anda semua dari APUVINDO dan ASPI bekerja sama segera bahwa rekening yen tersebut dapat digunakan untuk membeli obligasi pemerintah dan pasar sekunder ritel SRBI, semua pendapatan tetap oleh ritel menggunakan mobile banking yang menghubungkan ke pembayaran lintas batas,” ujarnya.
Perry menyatakan, hal tersebut merupakan babak baru transaksi mata uang lokal yang menghubungkan ke pembayaran lintas batas yang memperluas kerja sama erat. Tidak hanya perdagangan investasi, tetapi penanaman modal asing serta UMKM, termasuk pendalaman pasar keuangan di Indonesia dan Jepang.
“Kami akan menjamin Anda akan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi melalui pembelian ritel, obligasi pemerintah, sukuk, ekuitas Indonesia, dan lainnya. Bahkan, Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Ini dengan memperluas kerangka LCT meningkatkan pelaku pasar dan meningkatkan efisiensi transaksi,” pungkasnya.
Baca juga: BI Buka Peluang Obligasi Pemerintah Bisa Dibeli Lewat Rekening Yen
Lebih lanjut, inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi volatilitas nilai tukar dan memperkuat ketahanan keuangan, serta merupakan starategi manajemen risiko hingga diversifikasi mata uang untuk pendalaman pasar keuangan. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More