Aplikasi blu by BCA Digital (Foto: Ayu Utami)
Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) buka suara terkait potensi penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dari anak usahanya, BCA Digital atau lebih dikenal dengan blu.
Presiden Direktur BCA, Hendra Lembong menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya belum memiliki rencana untuk membawa BCA Digital melantai di bursa.
“Sementara ini belum ada rencana untuk IPO (BCA Digital) ke depannya,” ujar Hendra dalam Paparan Kinerja Kurtal III 2025, Senin, 20 Oktober.
Sebelumnya, BCA Digital dikabarkan bakal melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, Head of Corporate Planning BCA Digital, Yoga T. Susilo, menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu arahan dari BCA sebagai induk perusahaan.
“Terkait IPO, kami masih menunggu arahan dari BCA. Pak Jahja (Presiden Direktur BCA) bilang, masih belum,” ujar Yoga dalam mini booth BCA Expoversary di ICE BSD, Tangerang, Jumat, 21 Februari 2025.
Baca juga: Ditanya Soal IPO, Begini Jawaban BCA Digital
Yoga menambahkan bahwa saat ini BCA Digital ingin fokus memastikan brand mereka bisa dipercaya oleh nasabah. Melalui aplikasi blu by BCA, pihaknya berharap dapat menjadi mitra andalan masyarakat dalam transaksi digital sehari-hari.
Ia juga menyatakan bahwa pembenahan fundamental perusahaan terus dilakukan, agar saat tiba waktunya IPO, BCA Digital dapat menarik minat investor dengan lebih kuat.
“Jadi ketika sudah benar-benar waktunya IPO, sudah melepas ini (ke bursa), kami bisa lebih tenang. Dan pihak luarnya juga lebih yakin dan percaya kalau BCA Digital ini tuh bagus gitu,” pungkasnya.
Baca juga: Gandeng Singapore Tourism Board, BCA Digital Mudahkan Publik Berlibur ke Singapura
Sebagai informasi, BCA bersama entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp43,4 triliun atau tumbuh 5,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) hingga kuartal III 2025.
Sementara itu, pertumbuhan kredit bank bersandi saham BBCA ini tercatat sebesar 7,6 persen yoy menjadi Rp944 triliun. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More
Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More
Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More
Poin Penting Rupiah berpotensi menguat didorong ekspektasi kuat pasar bahwa The Fed akan memangkas suku… Read More