Jakarta – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah berkembang pesat di seluruh Asia, terutama di Asia Tenggara, yang menyumbang hingga 40 persen dari ekonomi wilayah tersebut. Khususnya, usaha mikro yang mencapai 94 persen dari total UMKM, berperan penting sebagai mesin ekonomi, terutama di negara seperti Indonesia.
Meskipun memiliki kontribusi yang signifikan, sekitar 90 persen pengusaha mikro di Asia Tenggara menghadapi kendala dan tantangan.
Founder & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra mengungkapkan kendala tersebut antara lain, yakni terkait akses layanan keuangan, tantangan dalam mendapatkan pinjaman karena jaminan dan riwayat kredit yang kurang memadai.
“Akses terhadap teknologi tidak menjadi kendala, tapi inklusi dan literasi digital keuangan yang rendah yang justru menjadi kendala, terutama masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan,” ujarnya dalam Konferensi Pers di Jakarta, Selasa (21/5).
Baca juga: Membangun UMKM, Kemandirian Pangan, Menekan Inflasi & Kemiskinan dengan Subsidi Harga
Oleh karena itu, Amartha bersama Women’s World Banking, SME Finance Forum, dan Accion, menyelenggarakan The 2024 Asia Grassroots Forum. Forum global yang berlangsung selama dua hari (21-22 Mei) mengumpulkan investor, entrepreneur, inovator, dan pembuat kebijakan untuk mengakselerasi potensi ekonomi akar rumput Asia. Dengan memfasilitasi inovasi di bidang teknologi dan keuangan, forum ini bertujuan untuk melibatkan institusi global berpartisipasi dalam impact investing.
“Forum ini bertujuan untuk menjadi pendorong kolaborasi, mengumpulkan berbagai experts di bidang teknologi dan keuangan. Bersama-sama, kita dapat membangun masyarakat yang lebih tangguh untuk kemajuan ekonomi akar rumput,” kata pria yang akrab disapa Taufan ini.
Baca juga: Banyak UMKM Kesulitan Dapat Modal, Ternyata Ini Penyebabnya
Menurutnya, fintech seperti Amartha berperan penting dalam menyediakan layanan yang dapat diakses oleh masyarakat yang kurang terjangkau. Terlihat bahwa proporsi usaha mikro yang lebih besar, dibandingkan dengan usaha menengah, meminjam dari layanan pinjaman fintech.
“Saya mengajak masyarakat umum untuk bergabung, dan berkolaborasi dalam agenda bersama, yakni scaling impact, mendigitalisasi UMKM, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif untuk kesejahteraan yang merata,” imbuhnya. (*) Alfi Salima Puteri.
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More