News Update

Boneka Garam: Membedah Budaya Kerja Bank Mandiri

Jakarta – Saat ulang tahun ke-22 pada 2 Oktober 2020, Bank Mandiri mendapat kado istimewa: Boneka Garam. Bukan boneka secara an sich, tapi sebuah buku. Buku berisi 22 cerita dan renungan tentang budaya kerja Bank Mandiri.
 
Adalah Rico Usthavia Frans, penulis buku bertajuk Boneka Garam itu. Saat memberikan kado unik tersebut, Rico masih menjabat sebagai Direktur IT Bank Mandiri. Per 15 Maret 2021 masa jabatan yang diembannya sejak 2016 itu berakhir.
 
Setelah lepas dari Bank Mandiri, Rico langsung dipercaya sebagai komisaris di dua korporasi finansial teknologi, yakni di LinkAja dan AwanTunai.    
 
Rico bergabung di Bank Mandiri sejak tahun 2010, dengan jabatan awal sebagai Group Head Electronic Banking. Pengalaman selama 10 tahun mengabdi di BUMN terbesar di Tanah Air itulah yang dia rangkum menjadi “Boneka Garam” yang mengajak pembaca untuk ikut merenung.
 
“Buku ini berisi random thoughts yang saya tulis saat melihat, mendengar, mengalami, atau merenungkan sesuatu yang menarik selama 10 tahun di Bank Mandiri,” ungkap bankir jebolan ITB dan University of California, Berkeley, itu dalam bukunya.
 
Karenanya, buku setebal 116 halaman yang disampaikan dengan bahasa ringan itu penuh dengan refleksi dirinya sebagai Mandirian, sebutan untuk orang Bank Mandiri. Sangat mengena, tak hanya untuk Mandirian atau eks-Mandirian, tapi juga bisa jadi jendela bagi non-Mandirian.    
 
“Dengan bahasa khas Bro Rico yang ringan dan terkadang menggelitik, kita diajak menyelami renungan seorang Bro Rico dalam usahanya untuk menjadi Mandirian Sejati,” ujar Darmawan Junaedi, Direktur Utama Bank Mandiri, dalam kata pengantar bukunya.
 
Bro Rico, sapaan akrab Rico di lingkungan Bank Mandiri, dengan cerdas mengungkapkan sesuatu yang cukup sensitif di Bank Mandiri menjadi diskursus yang menarik, berbobot, dan egaliter.
 
“Buku Boneka Garam tidak mengisahkan sebuah ketiadaan melainkan renjana. Ibarat cinta, karena yang disampaikan Bro Rico mengandung rasa hati yang kuat, mulai dari rindu, cinta kasih, bahkan bisa jadi hasrat,” ungkap Royke Tumilaar, Direktur Utama Bank Mandiri periode 2019 – 2020, dalam kata pengantar bukunya.
 
Pengalaman Rico sebagai Citibanker sejak 1995 hingga 2010 sepertinya turut mewarnai perenungannya setelah menjadi Mandirian. Meski, akhirnya, seperti kisah Boneka Garam, kolektor boneka beruang Hard Rock Cafe kelahiran Kebumen, 31 Mei 1970, itu benar-benar larut menjadi Mandirian Sejati. Dan, bisa berteriak dengan bahagia, “Sekarang aku tahu siapa aku.”  
 
“Bro Rico memberikan pemahaman yang menarik bahwa hidup, pilihan karier, dan tempat bekerja membentuk karakter seseorang secara kuat,” ujar Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri periode 2016 – 2019, dalam kata pengantar bukunya.
 
Benar apa yang diungkapkan oleh tiga leader utama di Bank Mandiri tersebut. Renungan Rico yang dituangkan dalam Boneka Garam ini selaiknya menjadi bacaan wajib para Mandirian, agar bisa menjadi Mandirian Sejati.
 
Juga bisa menjadi bahan renungan bagi eks-Mandirian, untuk mengukur, apakah selama menjadi Mandirian, sudah layak berucap, “Sekarang aku tahu siapa aku.”
 
Dan, bagi non-Mandirian, 22 cerita dan renungan di buku ini benar-benar serupa jendela, yang menjadi celah berharga untuk melakukan refleksi diri. Apalagi bagi non-Mandirian yang berkarier di industri keuangan dan perbankan. (Darto Wiryosukarto)    
 
PROFIL BUKU
Judul               : Boneka Garam
Penulis           : Rico Usthavia Frans
Halaman         : 116 halaman
Terbit              : Oktober 2020

Dwitya Putra

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

2 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

2 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

3 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

4 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

4 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

5 hours ago