Jakarta – BNI Syariah mencatatkan laba bersih sampai dengan Semester I 2018 sebesar Rp202,9 miliar atau mengalami peningkatan 23 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu diperiode yang sama yang tercatat sebesar Rp165,1 miliar.
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo di Jakarta, Kamis, 26 Juli 2018 mengatakan, kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh ekspansi pembiayaan, peningkatan fee based, dan rasio dana murah yang lebih optimal.
Menurutnya, cerminan pertumbuhan terlihat dari aset BNI Syariah pada Semester I 2018 yang mencapai Rp37,7 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 22,9 persen dibandingkan dengan posisi aset BNI Syariah di Semester I 2017.
Sementara untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga akhir Juni 2018 mencapai Rp32,4 triliun atau mengalami pertumbuhan 21,5 persen. Komposisi DPK tersebut didominasi oleh dana murah (Giro dan Tabungan) sebesar 52,8 persen.
“Ini lebih tinggi dari pertumbuhan industri yang sebesar 16,5 persen (data SPS per April 2018 BUS-UUS) dengan jumlah nasabah sebesar 2,6 juta,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 26 Juli 2018.
Pencapaian kinerja tersebut, kata dia, merupakan wujud nyata hasil kinerja dari seluruh karyawan yang telah menunjang kinerja perseroan. Hal ini ditunjang juga oleh komitmen BNI Syariah yang terus mengikuti perkembangan era digital yang bergerak dinamis.
“BNI Syariah terus berupaya bertransformasi ke arah lebih baik melalui digitalisasi perbankan yang bernama Hasanah Digiverse (Hasanah Digital Universe) yang sudah diluncurkan,” ucapnya.