Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) akan melakukan evaluasi, untuk memangkas tingkat suku bunga kredit, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut disampaikan Direktur Keuangan BNI, Ario Bimo di sela acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2019 di Jakarta, Rabu, 6 November 2019.
“Kita lihat pelan-pelan, kalau ‘cost of fund’ turun, kita baru berani menurunkan (suku bunga kredit). Jadi intinya, kami turunin ‘cost of fund’ baru bisa ‘review’ bunganya,” ujar Ario Bimo.
Ia mengatakan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5 persen pada 24 Oktober 2019 lalu tidak dapat berdampak instan terhadap penurunan suku bunga kredit.
Ia menambahkan salah satu yang menjadi kendala dalam melakukan penurunan suku bunga kredit adalah kondisi likuiditas perbankan yang tercermin dari posisi rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR).
“LDR kami 96,6 persen. Jadi intinya kami nurunin ‘cost of fund’ dulu baru bisa review bunganya,” ucapnya.
Dalam IBEX 2019 sendiri Presiden Joko Widodo mengajak para pelaku industri perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit.
“Saya mengajak serius memikirkan untuk menurunkan suku bunga kredit. Masa negara lain sudah turun, BI rate sudah turun, banknya belum? Saya tunggu,” kata Presiden. (*)