Surabaya — Kedaulatan dan ketahanan pangan menjadi salah satu fokus pemerintah saat ini. Salah satu langkah untuk mewujudkannya adalah melalui program kartu tani sebagai sarana akses layanan perbankan terintegrasi yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi (e-wallet) bagi para petani.
Selain itu, Kartu Tani dapat memberikan para petani kepastian alokasi pupuk subsidi, menumbuhkan kebiasaan menabung, kemudahan mendapatkan program bantuan lainnya karena data petani sudah terdapat di database. Di sisi lain, Kartu Tani turut memudahkan monitoring dan evaluasi penyaluran pupuk subsidi dan kegiatan pertanian Indonesia.
Sebagai salah satu bank milik negara, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dipercaya untuk membantu dan mendorong kesejahteraan para petani menggelar workshop percepatan pengelolaan kartu tani di Wilayah Jawa Timur Tahun 2021 di Surabaya, Rabu (17/02/2021). Hadir pada acara tersebut, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengatakan, Program Kartu Tani ini bukan hanya sebagai Financial Solution namun juga menjadi Risk management solution. “Jika punya budaya cashless transaction bagus sekali dalam mengikatkan fungsi intermediary di perbankan. Harapannya, Jawa timur pelan-pelan dari masyarkat strata paling kecil sudah memiliki financial solution,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik menyampaikan, ini merupakan bentuk dukungan BNI terhadap program Ketahanan Pangan di Indonesia khususnya di Wilayah Jawa Timur. “Untuk itu, BNI berkomitmen mendukung penuh implementasi program kartu tani khususnya di Wilayah Jawa Timur. Key Success dalam rangka mendukung percepatan dan keberhasilan Program Kartu Tani diperlukan Kerjasama intens diseluruh stakeholder yang terlibat sesuai tugas dan fungsinya, sehingga kendala yang terjadi di lapangan dapat terselesaikan dengan baik,” katanya.
Dia menambahkan, melalui workshop ini BNI mengharapkan dapat merumuskan segala isu yang terjadi di lapangan kaitannya dalam proses distribusi kartu tani dan merumuskan program solusi sehingga distribusi kartu tani di wilayah jawa timur dapat dilakukan secara optimal. “Selain itu, BNI terus mendukung kesejahteraan petani melalui realisasi penyaluran KUR secara besaran yang telah disalurkan selama tahun 2020 sebesar Rp21,26 triliun serta menyentuh 239.527 penerima KUR di seluruh Indonesia,” ujar Sis Apik.
Sis Apik juga menuturkan bahwa, sebagai komitmen BNI dalam implementasi kartu tani, BNI telah melakukan program-program percepatan untuk mengakselerasi penyaluran kartu tani khususnya di Wilayah Jawa Timur antara lain percepatan akurasi data E-RDKK, otomasi pencetakan kartu tani, dan percepatan distribusi melalui dan mengakuisisi agen pupuk menjadi agen46 sebagai inklusi keuangan dalam program kartu tani. (*)