Jakarta – PT BNI Sekuritas mengumumkan bahwa telah ditunjuk sebagai transaction advisor dalam transaksi pendanaan berbasis ekuitas untuk PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan diproyeksikan akan menjadi M&A terbesar sepanjang 2024 di Indonesia.
Dalam hal ini, JSMR, JTT, Koperasi Konsumen Karyawan Jalin Margasejahtera (KKJM), PT Margautama Nusantara (MUN), PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS), dan Warrington Investment Pte. Ltd. (WIPL) secara resmi menandatangani Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat dan Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat, yang menandai tonggak pencapaian yang signifikan dalam transaksi ini pada 28 Juni 2024.
Setelah transaksi tersebut selesai, JSMR akan tetap memiliki 65 persen saham mayoritas di JTT dan tetap memegang kendali penuh atas pengoperasian dan pengelolaan jalan tol Trans Jawa.
Baca juga: Berkat Transformasi Bisnis, Pendapatan BNI Sekuritas Naik 7,1 Persen Jadi Segini
Saat ini, JTT mengoperasikan 676 km jalan tol Trans Jawa mewakili 57 persen dari total panjang 1.184 km dan akan terus memainkan peran penting dalam grup JSMR.
Sementara, Plt. Direktur Utama BNI Sekuritas Vera Ongyono, mengatakan bahwa, kepercayaan yang diberikan oleh JSMR kepada BNI Sekuritas mencerminkan komitmen BNI Sekuritas dalam memberikan layanan komprehensif, dan juga nilai tambah kepada klien untuk mencapai tujuan finansialnya.
Baca juga: Jasa Marga Bidik Pendanaan Lewat RDPT
“Setelah melewati proses yang teliti dan melalui upaya yang intensif, transaksi yang direncanakan selesai pada 2024 ini mencerminkan dedikasi dan strategi berkelanjutan Investment Banking BNI Sekuritas dalam mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis setiap klien,” ucap Vera dalam keterangan resmi dikutip, 16 Juli 2024.
Selain itu, BNI Sekuritas turut meyakini bahwa kolaborasi dengan Jasa Marga tersebut akan membawa manfaat yang signifikan bagi seluruh pihak, serta dapat memperkuat posisi JSMR di pasar. (*)
Editor: Galih Pratama