Perbankan

BNI Sambut Positif Pemangkasan Suku Bunga Acuan BI

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyambut baik penurunan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,50 persen, yang sejalan dengan perkiraan Perseroan.

“Kami menyambut positif penurunan BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen pada Rapat Dewan Gubernur. Kebijakan ini juga sudah sejalan dengan estimasi kami,” ujar Chief Economist BNI, Leo Putera Rinaldy, dalam keterangannya, Kamis, 22 Mei 2025.

Leo mengatakan, terdapat tiga faktor utama yang melandasi penurunan BI-Rate, antara lain penguatan nilai tukar rupiah, inflasi yang terjaga di 1,95 persen YoY pada April 2025 dan sesuai dengan target BI, serta perlambatan ekonomi domestik. 

Pada saat yang sama, BI juga merelaksasi kebijakan makropurudensial untuk mendukung likuditas perbankan sekaligus merespons perlambatan kredit dan dana pihak ketiga (DPK).

Baca juga: Breaking News! BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,50 Persen di Mei 2025

Seperti diketahui, BI mencatat kredit perbankan melambat. Per April 2025, kredit perbankan tumbuh 8,88 persen secara tahunan (YoY), lebih rendah dibandingkan Maret 2025 yang sebesar 9,16 persen YoY. Sementara, DPK cenderung melambat dari 5,51 persen YoY pada awal Januari 2025, menjadi 4,55 persen YoY pada April 2025.

“Dengan adanya penurunan BI-Rate, kami memperkirakan SRBI-rate akan turun lebih lanjut dari posisi terakhir 6,47 persen (SRBI-rate 12 bulan),” jelasnya.

Baca juga: Bos BI Minta Perbankan Turunkan Suku Bunga Kredit, Usai BI Rate di Pangkas

Lebih lanjut, Leo mengatakan bahwa pemangkasan suku bunga BI berpotensi menurunkan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN), didorong oleh ekspektasi arus masuk dana asing serta pergeseran dana dari SRBI yang jatuh tempo ke obligasi pemerintah.

BNI juga memperkirakan nilai tukar rupiah akan tetap stabil selama tidak terjadi peningkatan risiko global, serta seiring dengan turunnya permintaan valuta asing pasca musim pembayaran dividen dan utang pada April dan Mei 2025.

“Ke depannya, BNI memperkirakan adanya ruang penurunan BI-Rate sebesar 25 bps lagi hingga akhir tahun dengan catatan nilai tukar masih tetap stabil,” ungkap Leo. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

2 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

2 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

3 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

4 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

5 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

5 hours ago