Jakarta–PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus memperkuat ekspansi kreditnya untuk sektor kelautan dan perikanan.
Perseroan mencatat akumulasi dari tahun 2007 hingga 30 April 2016, jumlah debitor yang mendapatkan fasilitas pembiayaan KUR di sektor Kelautan dan Perikanan mencapai 5.205 UMKM dengan total penyaluran sebesar Rp534,5 miliar, yang sebanyak Rp50,8 miliar di antaranya tersalurkan selama periode Januari 2016 hingga April 2016 kepada 233 UMKM.
Sementara hingga Desember 2015, khusus subsektor Kelautan dan Perikanan, portfolio BNI mencapai Rp1,40 triliun. Angka kredit untuk sektor kelautan dan perikanan itu meningkat menjadi Rp1,50 triliun pada akhir April 2016, termasuk di antaranya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto mengatakan setelah memperkuat akses layanan perbankan di Kawasan Pesisir Timur Riau untuk percepat inklusi keuangan, BNI kini merambah ke kawasan Pesisir Utara Jawa Tengah melalui Program JARING atau Jangkau, Sinergi, dan Guideline.
“Program yang dijalankan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini menitikberatkan pada pembiayaan kepada komunitas nelayan yang berdomisili di Kabupaten Demak serta kota dan kabupaten lain di sekitarnya,” kata dia dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis, 12 Mei 2016.
Penguatan akses ke layanan perbankan ini diharapkan akan dapat mempercepat pembiayaan BNI ke sektor Kelautan dan Perikanan antara lain melalui sosialisasi Program JARING. Kegiatan sosialisasi JARING di Demak ini merupakan kegiatan ke-4 setelah dilakukan di Takalar-Sulawesi Selatan, Pantai Sendangbiru Malang-Jawa Timur, serta Bengkalis-Riau.
Sosialisasi JARING kali ini dilaksanakan di Demak, Jawa Tengah, Kamis (12 Mei 2016). Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, Menteri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, serta Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto.
Pada akhir tahun 2015, total portfolio BNI di sektor kemaritiman mencapai Rp 10,38 triliun, dan kemudian meningkat menjadi Rp 10,58 triliun per April 2016. Sektor kemaritiman yang dimaksud termasuk sektor-sektor yang menjadi perhatian utama Program JARING, yaitu sektor Budidaya & Penangkapan Perikanan, Industri Pengolahan Perikanan, serta Perdagangan Hasil Perikanan. Ketiga sektor tersebut dikelompokkan ke dalam Sub Sektor Kelautan dan Perikanan. (*)
Editor: Paulus Yoga