Yogyakarta–PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) lakukan uji coba PIP dan KIP Plus di Yogyakarta. BNI menjadi bank yang ditunjuk menyalurkan dana bantuan bagi siswa sekolah dalam PIP (Program Indonesia Pintar) dengan menggunakan KIP Plus (Kartu Indonesia Pintar Plus).
Pelaksanaan ujicoba Penggunaan KIP Plus sebagai sarana penyalurkan dana PIP ini dilakukan pertama kali di Yogyakarta, dimana BNI mendapatkan porsi pelaksanaan ujicoba KIP Plus bagi 142 siswa penerima PIP yang tersebar di 28 SMA di Yogyakarta.
Pelaksanaan ujicoba PIP dan KIP Plus pada siswa tingkat SMA dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 9, Yogyakarta, Rabu (19 Oktober 2016). Ujicoba tersebut disaksikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Hamid Muhammad. Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Consumer Banking BNI Anggoro Eko Cahyo.
Anggoro mengungkapkan, KIP merupakan kartu elektronik yang diberikan kepada penerima PIP yang didalamnya ditanamkan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi untuk mengakses rekening Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) dan rekening e-wallet. Sebagai tabungan, Tabungan SimPel dan KIP akan menjadi sarana penyimpanan dana PIP dan dapat ditarik dan ditransaksikan kapan pun sesuai kebutuhan siswa penerima KIP. Pencairan dana bantuan PIP ini dapat dilakukan di ATM dan teller BNI untuk dana yang ada di rekening tabungannya.
Adapun sebagai e-wallet, dana PIP dapat digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah secara nontunai, di Koperasi Sekolah, toko perlengkapan sekolah, toko buku atau merchant yang bertanda khusus menerima KIP dan sudah menjadi Agen46 (Agen Laku Pandai BNI). Implementasi ujicoba ini sejalan baik dengan Gerakan Nasional Non Tunai dari Bank Indonesia (BI) & program peningkatan inklusi dan literasi keuangan yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk pelaksanaan ujicoba ini, sebagai tahap awal sudah terdapat 28 titik lokasi yang dapat menerima KIP di kota Jogjakarta. (Selanjutnya : KIP BNI dapat menjadi dentitas siswa…)