Dirinya juga menyatakan, kehadiran fintech saat ini memang masih menjadi tantangan bagi perbankan. Di mana porsi transaksi di fintech kian meningkat seiring dengan kemudahan layanan yang telah diberikan.
“Fintech berupaya mendapatkan porsi dari transaksi keuangan yang sedang gencar dilakukan dengan berbagai metode pembayaran yang sangat memudahkan kita. Bank harus berbuat suatu upaya agar memudahkan transaksi tanpa mengurangi keamanan,” sambung Putrama.
Baca juga: BNI Sasar Penyaluran Kredit Leisure dan Pariwisata
Oleh karena itu langkah BNI untuk dapat mengakuisisi fintech dinilai tepat guna dapat bertahan di tengah menjamurnya industri fintech. “Ini yang harus kami jawab tantangan ini supaya pangsa pasar tidak tergerus. Saya kira seluruh perbankan merasa tertantang untuk membuat pelayanan yang lebih baik,” tukas Putrama. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More