Jakarta — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) membantah bahwa pengangkatan Ario Bimo sebagai direktur keuangan lantaran ada kedekatan dengan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Corporate Secretary BNI Melly Meiliana menyampaikan, pengangkatan Ario Bimo lebih karena pertimbangan prestasinya. Di samping kebutuhan industri perbankan saat ini yang memerlukan energi dan kecepatan yang kian tinggi terutama dalam pengambilan keputusan.
“BNI membutuhan tenaga-tenaga muda berprestasi seperti Ario Bimo. Makanya beliau ditetapkan sebagai direktur keuangan yang baru di BNI,” kata Melly dalam keteranganya di Jakarta, Selasa, 10 September 2019.
Melly menjelaskan, Ario Bimo yang saat ini berusia 38 tahun sebelumnya menjabat General Manager BNI Cabang Tokyo. Secara fungsi, operasional BNI Cabang Tokyo memang berada pada garis koordinasi Divisi Internasional BNI.
Namun, lanjut Melly, secara jenjang jabatan, posisinya adalah seorang general manager, atau satu layer di bawah direksi. “Dengan demikian, pengangkatan Ario Bimo sebagai direktur di BNI sudah tepat dan tidak menyalahi aturan,” tegasnya.
Beberapa catatan prestasi Ario Bimo, ungkap Melly, antara lain, keberberhasilannya meningkatkan license BNI Osaka, sehingga nasabah dapat membuka tabungan di sana. Selain itu, dia berhasil meningkatkan aset BNI Cabang Tokyo sebesar 45 persen menjadi 868 juta USD per Agustus 2019.
Selama di Tokyo, kata Melly, Ario Bimo juga berhasil meningkatkan penyaluran kredit BNI Cabang Tokyo sebesar 481 juta USD atau tumbuh 32,5%, dengan NPL 0 persen. Kucuran kredit tersebut juga diimbangi oleh asupan dana sebesar 200 juta USD.
Atas prestasi tersebut, lanjut Melly, Ario Bimo menjadi pejabat yang mengantarkan BNI Cabang Tokyo untuk mendapatkan FSA Rating “Excellent” di antara bank-bank asing lain yang beroperasi di Jepang.
“Selama di Tokyo, beliau juga kerap menjaga komunikasi dengan para pebisnis. Untuk itu, beliau juga dipercaya menjadi Vice Chairman Asosiasi Pengusaha Indonesia Jepang di sana,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Arief Poyuono menambahkan, kalaupun seandainya Ario Bimo memiliki kedekatan dengan Menteri BUMN Rini Soemarno adalah hal yang tidak menjadi masalah lantaran tidak ada sama sekali peraturan otoritas keuangan yang dilanggar.
“Yang tidak boleh kan pertalian saudara sedarah, misalnya orang tua, bapak, kakak beradik yang memimpin sebuah bank,” ujar Arief.
Sebelumnya, ada pemberitaan menyebutkan, ada kejanggalan dalam RUPSLB BNI saat Kementerian BUMN mengangkat Ario Bimo sebagai direktur keuangan. Ario Bimo dinilai berada di posisi dua layer di bawah direksi sebelum diangkat sebagai direktur. Ario Bimo juga disebut-sebut memiliki kedekatan dengan Menteri BUMN.
Atas dasar itu, pengangkatan Ario Bimo dinilai melanggar peraturan Menteri BUMN 03/MBU/02/2015 tentang Persyaratan, Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN. (*)