Jakarta — Perkembangan dan era digitalisasi membuat bank-bank besar di Tanah Air terus meningkatkan layanannya secara digital. Tak terkecuali PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), yang dikabarkan sedang membidik PT Bank Mayora.
“Saya tidak bisa menyebut nama, tetapi proses cukup jauh dan sudah ada kesepakatan awal,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar Selasa (19/10/2021).
Sebelumnya, dalam paparan kinerja keuangan kuartal dua lalu, dia sempat menjabarkan apa saja yang perlu dilakukan untuk proses transformasi digital. Termasuk salah satunya dengan menjadi bank digital.
“Masih lihat subjeknya apakah modalnya ada, kemampuan ada, tapi kajiannya sudah ada. Kami semua sudah punya kajiannya, cuma kriteria untuk menjadi digital bank harus dipersiapkan dengan baik bukan sekedar ikut-ikutan,” tukas Royke belum lama ini.
Sementara itu, Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan, dengan posisi permodalan perseroan yang semakin oke, tentunya rencana akuisisi bank sangat bisa dilakukan karena sejalan dengan rencana pertumbuhan yang telah ditetapkan.
“Sebagai salah satu perusahaan publik tentunya ingin selalu perform dari waktu ke waktu. Salah satu pertumbuhan yang dilakukan BNI adalah melalui anorganik growth,” ucapnya Selasa (19/10/2021).
Dia menambahkan, dengan memperhatikan permodalan yang semakin solid, kinerja perusahaan yang semakin baik, bahkan di atas yang sudah diproyeksikan, sehingga perseroan saat ini sudah memasuki tahapan yang lebih serius terkait aksi korporasi tersebut. Akan tetapi, Ia tidak dapat menyebutkan bank mana yang akan diakuisisi karena harus tunduk pada ketentuan governance yang berlaku.
Sedangkan manajemen Bank Mayora, yang terafiliasi dengan emiten konsumer, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menyatakan, bahwa kinerja bank sangat baik sehingga banyak pihak yang melirik untuk menjalin kerja sama, yang membuka segala peluang yang ada.
Direktur Kepatuhan Bank Mayora, Tiolina Tumanggor berujar, bahwa secara permodalan Bank Mayora semua sudah ready. “Memang benar, banyak institusi besar yang menawarkan untuk bekerja sama membesarkan banknya karena Bank Mayora terkenal sebagai bank yang sehat serta baik dan transparan governance-nya. Kalau mengenai akuisisi oleh BNI, seyogyanya BNI yang menjawabnya ya,” tuturnya kepada Infobanknews.
Sekadar informasi, kinerja BNi berdasarkan laporan keuangan interim auditan perseroan per Juni 2021, laba bersih emiten dengan kode saham BBNI naik 12,8% year on year (yoy) menjadi Rp5,03 triliun. Dilihat dari sisi permodalan, tercatat rasio kecukupan modal (CAR) BBNI hingga Semester I-2021, sebesar 18% di atas ketentuan minimum 12%.
Adapun Bank Mayora berhasil membukukan laba bersih Rp18,53 miliar per Juni 2021, meningkat 6,5 kali lipat dibanding perolehan laba Rp2,47 miliar pada Juni 2020. Dari sisi permodalan, CAR perseroan ada di level 30,1% meningkat signifikan dari 22,61%. (*)
Poin Penting RUPSLB Jasa Raharja pada 31 Desember 2025 menetapkan perubahan jajaran direksi perusahaan. Muhammad… Read More
Poin Penting PKSS dan Universitas Sriwijaya memperkuat kerja sama strategis untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja… Read More
Poin Penting BRI Insurance membayarkan klaim KTU sebesar Rp253,8 juta kepada 188 nasabah terdampak erupsi… Read More
Poin Penting Kemenhub mencatat 10,1 juta orang bepergian selama Nataru 2025/2026, naik 4,85% dibanding tahun… Read More
Poin Penting Bank Sumut resmi berubah status hukum menjadi Perseroda melalui keputusan RUPSLB pada 30… Read More
Poin Penting Pada 2024, sebanyak 27 pegawai Bea Cukai diberhentikan karena fraud dan pelanggaran berat,… Read More