Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Parsero) Tbk (BBNI) menyetujui pembagian dividen tunai BNI tahun 2017 sebesar Rp4,77 triliun atau sebesar 35 persen dari laba bersih yang mencapai Rp13,62 triliun.
“Total dividen untuk Tahun Buku 2017 sebesar 35 persen dari laba bersih, yakni senilai Rp4,77 triliun sebagai dividen tunai,” ujar Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni di Jakarta, Selasa, 20 Maret 2018.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, dari total dividen tersebut, sebesar 10 persen digunakan sebagai dividen spesial. “Sebesar 8,85 triliun dari laba bersih Tahun Buku 2017 ditetapkan sebagai laba ditahan,” ucap Baiquni.
Baca juga: Ini Susunan Komisaris dan Direksi BNI Pasca Dirombak
Menurutnya, pembagian dividen yang hanya sebesar 35 persen dari laba bersih dikarenkan rasio kecukupan modal (CAR) BBNI yang berada di bawah CAR secara industri. “CAR BNI di bawah 20 persen. Jadi, laba bersih ini sangat berarti bagi BNI untuk menambah modal,” tuturnya.
Sementara itu, pihaknya menargetkan laba bersih BNI di 2018 dapat tumbuh sebesar 10 persen (year-on-year). “Rasio dividen untuk Tahun Buku 2018 diharapkan bisa lebih rendah dari Tahun Buku 2017,” tutup Baiquni. (*)
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan dua dari tiga perusahaan baru yang… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) memberi sinyal bakal menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate… Read More
Jakarta - Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat setelah memenangkan Pemilu 2024 dengan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, 6 November 2024, ditutup merosot 1,44… Read More
Jakarta - Bank Mandiri menegaskan komitmen untuk menghadirkan inovasi layanan keuangan guna memberikan kenyamanan dan… Read More
Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan hasil sementara Pemilu Amerika Serikat (AS)… Read More