Jakarta — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama dengan Indonesia International Chamber of Commerce (ICC Indonesia) menyelenggarakan Business Gathering dalam bentuk Diskusi Panel. Acara ini diikuti oleh para nasabah BNI yang juga berbisnis sebagai eksportir.
Diskusi ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait beragam peluang dan potensi ekspor dari Indonesia ke China. Untuk berbagi informasi tentang peluang bisnis di China tersebut, hadir juga Konsulat Perdagangan China di Jakarta Wang Lipping serta Wakil Direktur Grup Hubungan Internasional Bank Indonesia Ricky Perdana Gozali.
Business Gathering ini diselenggarakan di Gedung Grha BNI, Jakarta, Selasa (27/8). Hadir pada kesempatan tersebut Chairman ICC Indonesia Noke Kiroyan dan Direktur Tresuri dan International BNI Rico Rizal Budidarmo.
Menurut Rico Rizal Budidarmo, Business Gathering tersebut merupakan bentuk dukungan BNI terhadap para eksportir agar memiliki gambaran mengenai produk ekspor Indonesia ke China. Pada kesempatan ini, peserta diskusi juga mendapat informasi mengenai peluang yang ada beberapa tahun terakhir, regulasi, dan peraturan yang harus diketahui oleh para eksportir Indonesia untuk pasar China. Bagian terpenting lainnya adalah informasi tentang layanan BNI Smart Trade yang dapat mendukung kegiatan Ekspor dengan produk-produk Trade Finance seperti Letter of Credit, Stanby Letter of Credit, dan Demand Guarantee.
Diskusi ini dihadiri oleh sekitar 100 nasabah BNI, dengan menghadirkan pembicara dari Komite Promosi Perdagangan International China (CCPIT) Chen Min, Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Dirjen PEN Kementrian Perdagangan Iriana Trimurty Ryacudu, dan General Manager Divisi Internasional BNI Eko Setyo Nugroho.
Diharapkan dari adanya kegiatan Business Gathering tersebut dapat terjadi kesepakatan bisnis dengan perwakilan potensial Buyer asal China yang turut hadir bersama dengan CCPIT. Dengan realisasi ekspor maka diharapkan dapat meningkatkan transaksi perdagangan Indonesia ke China dan peningkatan transaksi Ekspor Indonesia.
Sementara itu, BNI Smart Trade hadir untuk melayani kebutuhan Perdagangan (Trade) baik dalam maupun Luar Negeri (Ekspor-Impor) dengan Tag Line “Bridging Indonesia and the World“. Produk BNI Smart Trade antara lain Letter of Credit, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Standby Letter of Credit (SBLC), Demand Guarantee, Counter Guarantee, dan Supply Chain Financing.
Layanan Trade Finance BNI didukung oleh sistem digital yang andal melalui BNI Smart Trade Portal yang terintegrasi dengan BNI Direct (Internet Banking). BNI memiliki Jaringan internasional yang luas dan satu-satunya bank BUMN di Indonesia yang memiliki Jaringan Global melalui Kantor-kantor di Luar Negeri antara lain di Singapura, Hongkong, Tokyo dan Osaka di Jepang, London-Inggris, New York – Amerika Serikat, Seoul-Korea Selatan, dan Yangon-Myanmar. BNI juga menyebar 1.600 bank koresponden di seluruh dunia dan dilayani oleh Tenaga Trade Finance Officer (TFO) yang tersebar di Kantor Wilayah di Seluruh Indonesia untuk memberikan Advisory mengenai Trade Finance dan Perdagangan Internasional.
Selama Semester-I 2019, pertumbuhan transaksi Ekspor BNI tumbuh sebesar 24,55 persen. Adapun Komoditas yang mengalami peningkatan transaksi ekspor di BNI adalah Oil and Gas dan Mineral (batu bara, minyak bumi, nikel dan gas) sebesar 21,53 persen, Chemical sebesar 159,33 persen, Iron and Steel sebesar 150,15 persen dan Vegetable products sebesar 59,97 persen.
Sedangkan penghargaan yang pernah di peroleh perseroan terkait dengan ekspor impor antara lain The Best Trade Finance Bank in Indonesia dari The Asian Banker Tahun 2014 – 2015 dan The Best Trade Finance Bank in Indonesia form Alpha South East Asia Magazine tahun 2010 – 2019 selama 10 tahun berturut-turut serta Indonesia Best Bank tahun 2018 dan Indonesia Best Trade and Supply Chain House dari Corporate Treasurer Award tahun 2018. (*)