Jakarta--Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan nilai impor Indonesia secara kumulatif (Januari–Desember) 2015 yang mencapai US$142,74 miliar atau turun 19,89% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pasalnya, Tiongkok masih mendominasi impor bagi Indonesia. Kepala BPS Suryamin menjelaskan, impor Tiongkok ke Indonesia untuk nonmigas periode Januari-Desember 2015 adalah sebesar US$29,22...
News
Desember 2015, Rupiah Meredup Lawan 4 Mata Uang Ini
Jakarta--Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar Rupiah mengalami depresiasi terhadap empat mata uang dunia, yakni Dolar Amerika Serikat (AS), Dolar Australia, Yen Jepang dan Euro pada Desember 2015. Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, Rupiah terdepresiasi 0,49% terhadap Dolar AS pada Desember 2015. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran Rupiah...
Calon Peserta SBMPTN Bisa Bayar Lewat BNI
Jakarta--Calon peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 dapat melakukan pembayaran biaya pendaftaran melalui PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk menyelesaikan proses pendaftaran online-nya, mulai 25 April 2016 hingga 9 Mei 2016. Pembayaran tersebut dapat dilakukan secara tunai melalui teller di lebih dari 1.800 outlet...
Kondisi Pasar Uang, Sehari Pascateror Thamrin
oleh Agung Galih Satwiko PASAR saham Asia hari Kamis 14 Januari 2016 umumnya ditutup melemah kecuali pasar China akibat berbagai isu mulai dari investor yang menebak-nebak apakah otoritas China akan melakukan intervensi kembali di pasar saham maupun valas, hingga isu terror bom di Indonesia. Indeks Nikkei turun 2,68%, Hang...
Tahun Lalu, Neraca Perdagangan RI Surplus US$7,51 Miliar
Jakarta--Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada 2015 mengalami surplus sebesar US$7,51 miliar, dengan total ekspor 2015 yang mencapai US$150,25 miliar dan impor sebesar US$142,74 miliar. Kendati secara kumulatif (Januari-Desember 2015) neraca perdagangan mengalami surplus, namun secara bulanan pada Desember 2015 neraca perdagangan mengalami defisit sebesar US$235,8 juta...
Gandeng Arsenal, Bank Muamalat Genjot Dana Murah
Jakarta--PT Bank Muamalat Indonesia (Bank Muamalat) menargetkan komposisi dana murah naik menjadi 42% tahun ini, naik dibanding tahun lalu yang mencapai 38,44%. Hingga Desember 2015 lalu, himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Muamalat telah mencapai nilai Rp45 triliun dengan komposisi perolehan CASA (dana murah) sebesar 38,44% dan deposit0 sebesar 61,56%....
IHSG Dibuka Naik Tipis 5 Poin
Jakarta--Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,13% atau 5,80 poin ke level 4.518,98 pada perdagangan Jumat, 15 Januari 2016. Sementara Indeks saham unggulan, LQ45 naik 1,65 poin atau 0,21% ke posisi 788,06. Penguatan ini beriringan dengan bursa AS semalam yang ditutup menguat, didorong oleh kenaikan harga minyak dunia,...
BNI Syariah Dampingi Konversi Bank Aceh
Jakarta--Bertempat di Kantor Pusat PT Bank Aceh berlangsung penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara BNI Syariah dengan Bank Aceh. MOU ini ditandatangani dalam rangka kerja sama pengembangan kapabilitas terkait rencana konversi Bank Aceh menjadi Bank Umum Syariah sekaligus kerja sama pengembangan bisnis khususnya di Wilayah Aceh. Terkait proses konversi, BNI...
Teror Thamrin Bakal Tekan Rupiah Ke Rp14.000/USD
Jakarta--Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada perdagangan hari ini (15/1) diperkirakan mengalami depresiasi jangka pendek. Hal tersebut akibat adanya sentimen negatif pascaserangan teroris di Jakarta, sehingga membuat Rupiah terlihat seperti dilanda tekanan aksi jual. "Rupiah yang sempat di area Rp13.960 atau melemah 1% membuat pelaku pasar khawatir bahwa dalam...
Efek Guncangan Teror Terhadap IHSG dan Rupiah
oleh Inka Yusgiantoro SETELAH drama bursa saham Tiongkok mengguncang pasar keuangan global pada awal minggu ini, kini giliran pasar keuangan domestik terguncang oleh teror keamanan di pusat kota Jakarta. Setelah berita ledakan bom pertama mencuat Kamis pagi sekitar pukul 10.30 WIB, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melonjak hampir 100...
