Jakarta – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong mengaku, investasi asing langsung (FDI) menjadi komponen pertumbuhan ekonomi yang mampu menyelamatkan perekonomian Indonesia, setelah konsumsi rumah tangga melambat.
Lembong menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2018 hanya sebesar 5,1 persen, sementara pertumbuhan investasi mencapai 7,9 persen. “Saat ini yang menyelamatkan ekonomi kita adalah investasi,” kata Lembong di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa, 24 Juli 2018.
Menurut dia, sejauh ini sektor perindustrian merupakan sumber pertumbuhan ekonomi paling dinamis dan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian. “Sebesar 40 persen dari total investasi di BKPM berasal dari peindustrian. Sektor pariwisata jugga menyumbang besar,” ucap Lembong.
Lembong menyebutkan, nilai investasi di sepanjang 2017 mencapai Rp3.227,95 triliun atau lebih tinggi dibandingkan perolehan di 2016 senilai Rp3.004,87 triliun. “Tetapi, kalau investor tidak nyaman dan tertarik berinvestasi, mereka akan lari ke luar negeri,” katanya.
Dengan demikian, menurut Lembong, sejauh ini pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang mampu meningkatkan kepercayaan investor. Pasalnya, lanjut dia, saat ini pemerintah tengah mengandalkan komponen investasi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan menggeser konsumsi.
Lembong menilai, upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi diharapkan tidak lagi mengandalkan ekspor yang berbasis komoditas, melainkan harus mengarah pada pengembangan sektor perindustrian, pariwisata dan jasa. “Pada 2013, kenaikan harga komoditas memang menjadikan ekonomi kita naik tiga kali lipat,” imbuhnya. (*)