Jakarta–Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus mengupayakan peningkatan realisasi investasi dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Salah satu yang dilakukan adalah dengan menggelar Indonesia-China Business Forum di Shanghai, besok (27/11).
Dalam kegiatan tersebut, BKPM menargetkan 100 calon investor potensial dapat hadir dan mendapatkan informasi mengenai potensi investasi di Indonesia. Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, bahwa RRT merupakan salah satu negara prioritas yang ditargetkan dapat merealisasikan investasinya di Indonesia.
“Dalam tiga triwulan pertama tahun ini, kami mencatat peningkatan komitmen investasi dari Tiongkok sebesar 46%, yaitu senilai US$13,9 miliar yang sudah mendapatkan izin prinsip di Indonesia,” ujar Franky dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 26 November 2015.
Menurut Franky, potensi kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok sangat besar. Dirinya menyampaikan bahwa banyak hal potensial yang bisa dikerjakan bersama, baik sebagai pemerintah maupun sebagai pelaku bisnis, untuk memajukan kesejahteraan kedua negara.
“Dalam satu tahun terakhir, saya mencatat setidaknya sudah empat kali pemimpin kedua negara bertemu, termasuk pertemuan di Tiongkok dan di Indonesia,” tukasnya.
Lebih lanjut Franky mengungkapkan, walaupun memiliki pertumbuhan investasi yang menggembirakan, kerja sama investasi antara Tiongkok dan Indonesia masih jauh dari total potensi yang dimiliki kedua negara.
“Kami mendorong pertumbuhan realisasi investasi yang lebih tinggi dan mengundang lebih banyak lagi perusahaan Tiongkok di sektor-sektor strategis untuk hadir di Indonesia,” tutupnya. (*) Rezkiana Nisaputra