Jakarta – PT Investasi Digital Nusantara atau Bizhare sebagai salah satu startup equity crowdfunding di Indonesia menargetkan untuk membiayai 200 bisnis pada tahun 2020. Hal ini disampaikan langsung oleh CFO dan CO-Founder Bizhare Gatot Adhi Wibowo.
“Tahun depan kita menargetkan 200 bisnis untuk dibuka (didanai),” ujarnya di Grand Launching Platform Bizhare 2.0, di Jakarta, Selasa (17/12).
Untuk mencapai target tersebut, Bizhare yang selama ini fokus pada pembiayaan bisnis franchise (waralaba) akan melakukan expansi ke pembiayaan bidang lainnya seperti segmen usaha kecil dan menengah (UKM) juga sektor properti.
“Kita akan melakukan expansi ke pembiayaan sektor UKM dan properti ke depannya,” ujar CEO dan CO-Founder Bizhare Heinrich Vincent, pada kesempatan yang sama.
Maka dari itu, Bizhare memiliki misi untuk melakukan digitalisasi UKM pada tahun 2020 nanti dalam rangka memudahkan seluruh UKM di Indonesia untuk terkoneksi dengan sistem jaringan Bizhare.
“Kita nanti akan bekerja sama dengan Gojek, Grab, dan yang lainnya untuk mengumpulkan data di lapangan terkait UKM dan membantu kita mendigitalisasi UKM di Indonesia,” jelas Vincent lagi.
Hingga kini, Bizhare telah mendanai 23 usaha, dan menyalurkan Rp26 miliar dari total Rp46 miliar nilai investasi yang telah disediakan.
Di samping itu, Bizhare telah memiliki 32 ribu investor sejak 2017, dan telah membagikan dividen bisnis sebesar Rp811 juta. Pengguna platform Bizhare pun telah bertambah sebanyak lima kali lipat dari tahun 2017 yang hanya 2.500 user menjadi 33.000 user pada tahun 2019. (*) Steven