Jakarta–Penyaluran pembiayaan yang disalurkan oleh para pelaku industri mengalami perlambatan sampai semester satu tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada acara Halal Bihalal dan Pertemuan Anggota APPI.
Suwandi Wiratno, Ketua APPI mengatakan, pertumbuhan pembiayaan sekitar 9-10 persen, sedangkan aset tumbuh 9,47 persen. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh melambatnya pembiayaan otomotif yang terjadi sampai semester satu lalu.
“Industri pembiayaan masih ditopang oleh pembiayaan roda empat dan roda dua. Pertumbuhan kredit pada roda empat sudah flat dan pertumbuhan roda dua yang harusnya tumbuh 5 persen, sekarang malah turun 5 persen year on year (dalam setahunan),” ucapnya di Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017.
Tidak hanya pertumbuhan yang melambat, tren NPL yang didera industri pembiayaan juga mengalami kenaikan. Pada awal tahun 2017, NPL mencapai 3,17 persen. Angka tersebut mengalami peningkatan menjadi 3,26 persen pada Maret, dan naik lagi menjadi 3,45 persen pada Mei tahun ini. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More