Jakarta – PT Bio Farma (Persero) hingga hari ini (26/2) telah mendistribusikan 7,2 juta dosis vaksin Sinovac asal China yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Dimana diketahui, penerima prioritas pertama vaksin diperuntukkan bagi lansia dan pelayan publik.
Hal tersebut dikatakan Juru Bicara Bio Farma untuk Vaksinasi, Bambang Heryanto, dalam konferensi pers secara virtual Vaksin Gotong Royong, Jumat (26/2/2021).
“Jadi saat ini kita telah memproduksi dan melakukan pendistribusian vaksin sinovac untuk program vaksinasi yang ditujukan untuk lansia, petugas pelayanan publik sebanyak 7,208,400 dosis ke 34 provinsi,” jelas Bambang melalui video conference di Jakarta.
Dirinya menyatakan, sampai dengan saat ini, proses pendistribusian masih berjalan aman termasuk di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar). Tak hanya itu, menurutnya proses pendistribusian vaksin juga telah dilakukan menggunakan prosedur yang telah ditetapkan oleh WHO.
“Evaluasi hingga saat ini semua masih terkendali secara baik dan terencana. Termasuk pendistribusian ke lokasi tertinggal, terdepan, dan terluar,” lanjut Bambang.
Bio Farma juga telah berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait baik dinas kesehatan daerah, hingga Pemerintah daerah agar setiap proses vaksinasi di setiap daerah berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan. “Kami juga telah berkoordinasi dengan berbagai piha, dan tidak akan menyebabkan program vaksin ini terganggu,” pungkas Bambang.
Sementara itu Bambang juga mengatakan, kedepannya untuk jenis vaksin gotong royong atau mandiri juga harus dapat persetujuan penggunaan darurat (UEA) dan atau penerbitan NIE dari BPOM dan sesuai dengan peraturan UU. Dirinya menyatakan hingga saat ini Bio Farma sudah menjajaki penyediaan vaksin gotong royong tersebut. (*)
Editor: Rezkiana Np