Jakarta–PT Bima Multi Finance (Bima Finance) menargetkan pembiayaan tahun depan bisa mencapai Rp1,5 triliun. Target tersebut sudah memperhitungkan kondisi ekonomi yang masih melemah dan nilai tukar Rupiah yang cenderung fluktuatif.
Direktur Utama Bima Finance, Wina Ratnawati mengatakan, target pembiayaan di tahun depan akan ditopang oleh penjualan motor dengan komposisi sebesar 60% dan sisanya 40% untuk penjualan mobil.
“Penjualan motor dan mobil masih mengarah yang ke bekas,” kata Wina, di Gedung UOB, Jakarta, Kamis, 26 November 2015.
Kendati demikian, secara industri lanjut Wina, memang masih mengalami penurunan, tapi perseroan yakin bisa menembus target pembiayaan di 2016, lantaran masyarakat menginginkan mobil atau motor yang bekas ketimbang yang baru.
“Kita fokus motor dan mobil bekas. Orang saat ini lari ke mobil bekas. Karena secara angsuran mereka sangat kecil dan daya belinya masih masuk, karena kebutuhannya ada,” tutur Wina.
Untuk segmen pasar, dia menekankan, masih sangat unik dalam menjual mobil atau motor bekas. Tapi, tidak semua perusahaan bisa masuk kesana (bekas), sebab harus mengetahui betul kondisi mobil dan motor.
“Kita harus punya keahlian sendiri, misalnya harus tahu kondisi mobilnya, kalau baru kan produk sama harga sama, itu yang kita miliki,” sebutnya.
Adapun sumbangan sektor multi guna di tahun depan, lanjut dia, perseroan masih mempersiapkan sistemnya. Awal tahun depan, sistem aplikasi kreditnya mulai di-launching oleh perseroan.
“Multigunanya seperti modal kerja untuk pembelian pupuk, pedagang sayuran, pendidikan, umroh, kesehatan dan lainnya. Kami siapkan memang untuk terbuka luas,” urai Wina. (*) Dwitya Putra