Billie Eilish Kecanduan Pornografi Hingga Rusak Otak, Separah Ini Efeknya

Billie Eilish Kecanduan Pornografi Hingga Rusak Otak, Separah Ini Efeknya

Jakarta – Pornografi menjadi salah satu perilaku yang bisa menyebabkan kecanduan. Berdasarkan penelitian berbasis sains dalam satu dekade terakhir, kecanduan pornografi bisa berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental seseorang. 

Kondisi tersebut ternyata pernah dialami penyanyi pemenang Grammy Award, Billie Eilish. Dalam sebuah wawancara di The Howard Stern Show, perempuan berusia 21 telah kecanduan pornografi sejak usia belia yakni 11 tahun.

“Pornografi benar-benar menghancurkan otak saya dan saya merasa sangat hancur karena saya terpapar begitu banyak konten seperti itu,” dikutip, 7 Agustus 2023.

Dampak kecanduan konten porno yang merusak kinerja otak, bahkan sampai membuat pelantun ‘lovely’ tersebut mengalami mimpi buruk.

Baca juga: Jokowi Jadi Saksi Rekor Guinness World of Record Pergelaran Angklung Terbesar di Dunia

Menurutnya, masalah dengan pornografi bisa merusak persepsi tentang apa yang normal saat berhubungan seks.

“Beberapa kali pertama saya, Anda tahu, berhubungan seks, saya tidak mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak baik. Itu karena saya pikir itulah yang membuat saya tertarik,” katanya.

Efek Kecanduan Pornografi

Dari ilmu kesehatan, kecanduan pornografi adalah hal yang paling sulit untuk diobati. Hal ini karena kecanduan ini menyerang ‘jantung’ kemanusiaan. Di mana, seksualitas merupakan suatu hal utama yang dibutuhkan oleh manusia.

“Pornografi adalah racun yang sempurna,” ujar Gordon S. Bruin M.A., L.P.C, pendiri dan presiden InnerGold Counseling Services Inc,” dinukil dari HubPages.

Sementara itu, Ahli Bedah Saraf Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton menyebut, kerusakan otak akibat kecanduan pornografi bisa lebih berat dibanding dengan kecanduan lainnya.

Tidak seperti kecanduan lainnya, kecanduan pornografi tidak hanya mempengaruhi fungsi luhur otak, tetapi bisa merangsang tubuh, fisik, dan emosi, hingga diikuti dengan perilaku seksual. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News