Bidik Pertumbuhan 10 Persen, Ini Fokus Bisnis Penguin Solutions

Bidik Pertumbuhan 10 Persen, Ini Fokus Bisnis Penguin Solutions

Jakarta – Penguin Solutions (Nasdaq: PENG), perusahaan teknologi yang berbasis pada layanan fault tolerant computing mengumumkan akan memulai fokus pelayanan bisnis barunya pasca rebranding perusahaan dari yang sebelumnya bernama Stratus Technologies menjadi Penguin Solutions pada April 2025.

Perjalanan rebranding Stratus Technologies menjadi Penguin Solutions sendiri adalah strategi Perusahaan untuk memperluas fokus layanan dan lini bisnisnya sejak diakuisisi oleh Smart Global Holdings (SGH) pada 2022 lalu. SGH sendiri telah terlebih dahulu melakukan rebranding menjadi Penguin Solutions di 2024.

Melalui rebranding ini, Stratus Technologies yang sekarang menjadi Penguin Solutions menyediakan layanan solusi teknologi yang lebih komprehensif kepada konsumen.

Selain tetap memiliki layanan fault – tolerant solutions, Penguin Solutions kini juga mengembangkan fokus layanannya ke artificial intelligence (AI) and high performance computing (HPC) solutions.

“Pasca diakuisisi SGH, along the way, kita melihat ini ‘kan berdiri sendiri-sendiri ya, jadi kurang efektif. Makanya, dimasukin ‘lah semua anak usaha itu ke dalam satu pilar. Jadi, solusinya lebih luas lagi. Tak hanya fault tolerant saja, tapi juga HPC dan AI,” ucap Gerry Santoso, Country Manager Penguin Solutions, saat acara Media Interview: The Penguin Solutions Rebranding Story di Jakarta, Kamis, 31 Juli 2025.

Baca juga: Pemblokiran Rekening Bank Nganggur 3 Bulan Dinilai Terlalu Terburu-buru

Secara keseluruhan, dengan rebranding ini, Penguin Solutions menyediakan empat layanan utama computing solutions, yakni AI/HPC Solutions yang menawarkan design, build, deploy, dan pengelolaan infrastruktur yang memungkinkan AI serta pekerjaan berat pemrosesan data lainnya beroperasi optimal dengan solusi yang terukur dan berkelanjutan.

Lalu, Fault Tolerant Solutions yang menjamin keberlanjutan ketersediaan data dan aplikasi penting milik konsumen; Infrastructure Software yang mentransformasi dan mengoptimalkan hardware, network, dan software melalui intelligent cluster management software.

Serta, End-to-End Services yang memberikan layanan komprehensif untuk mengoptimalkan performa infrastruktur komputasi konsumen.

Semua solusi ini ditawarkan untuk mendukung pemrosesan data seperti pada graphics processing unit (GPU) yang bekerja intens, sehingga rentan mengalami overheat dan down system.

“Dengan adanya solusi fault tolerant dan AI/HPC ini, sekalipun mengalami kerusakan pada perangkat keras, operasional tetap akan berjalan normal. Sehingga, tak mengganggu jalannya operasional layanan atau bisnis,” imbuh Stephen Greene, Vice President Global Marketing Penguin Solutions.

Ke depan, Penguin Solutions di Indonesia akan fokus menyasar segmen jasa keuangan, khususnya perbankan. Gerry menjelaskan jika saat ini telah ada beberapa institusi keuangan yang memakai jasa Penguin Solutions, antara lain Artajasa pada produk ATM Bersama dan Alto Network.

Di samping itu, ada pula BTN dari institusi perbankan yang sudah memakai layanan Penguin Solutions. Gerry membeberkan, akan ada lembaga perbankan lainnya dari BUKU 4 yang bergabung memakai layanan Penguin Solutions dalam waktu dekat pasca proses percobaan produk.

“Sebelumnya kita memang kurang menyasar institusi perbankan. Maka dari itu, ke depannya kita bakal gencar melakukan ekspansi ke segmen perbankan, khususnya bank-bank buku 4,” sebut Gerry.

Baca juga: Bos IBM Ungkap Sederet Tantangan Perusahaan RI Adopsi Teknologi AI

Target Pertumbuhan Bisnis Penguin Solution

Penguin Solutions Indonesia menargetkan pertumbuhan bisnis hingga 10 persen pada 2025, mengikuti pertumbuhan bisnis di tahun 2024 yang juga sebesar 10 persen. Sedangkan untuk 2026, Penguin Solutions Indonesia yakin dapat tumbuh di kisaran 10 sampai 20 persen.

Sebagai informasi, secara global, perusahaan asal AS ini telah mengumpulkan pendapatan sebesar USD1,2 miliar selama 2024, dengan sumber pendapatan mayoritas berasal dari AS dan Korea Selatan.

Per 30 Agustus 2024, perusahaan yang didirikan sejak 1988 itu memiliki 2.042 paten dan aplikasi di seluruh dunia, dengan layanan yang tersebar di berbagai sektor, antara lain oil and gas, manufaktur, finansial, transportasi, edukasi/riset, dan pemerintahan.

Di Indonesia, khususnya Jakarta, Penguin Solutions juga telah dipercaya untuk mengelola sinyal traffic pada Light Rail Transit (LRT). Steven Widjaja

Related Posts

News Update

Netizen +62