Pasar Modal

Bidik Kontrak Baru Rp17 Triliun di 2024, Begini Strategi Waskita Karya (WSKT)

Jakarta – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menyatakan bahwa telah menetapkan target untuk nilai kontrak baru sebesar Rp17 triliun pada 2024, dari tahun ini yang diperkirakan nilai kontrak baru mencapai Rp16 triliun.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Pengembangan Bisnis Waskita Karya, Rudi Purnomo, dalam Paparan Publik yang diselenggarakan secara virtual dikutip, 22 Desember 2023.

“Untuk target nilai kontrak baru Waskita Karya kalau kita lihat sampai dengan November 2023 ini mencapai Rp14,4 triliun, kita targetkan di akhir tahun 2023 sekitar Rp16 triliun, jadi kami optimis tahun 2024 kita rencanakan nilai kontrak baru sebesar kurang lebih Rp17 triliun,” kata Rudi.

Baca juga: Waskita Beton Precast Terbitkan Obligasi Wajib Konversi, Segini Nilainya

Di mana, Rudi menyebutkan bahwa, Waskita Karya telah menyusun beberapa strategi untuk mendukung pertumbuhan target nilai kontrak pada 2024 terkait melalui konsep konvensional kontrak.

“Konvensional kontrak, yaitu konsep yang ada uang mukanya sedangkan untuk pola pembayaran sudah melalui payment sehingga diharapkan ini akan membantu cash flow-nya Waskita untuk bisa survive menyelesaikan proyek yang berjalan,” imbuhnya.

Adapun, jika dilihat secara rinci nilai kontrak baru Waskita Karya per November 2023 masih didominasi oleh pemerintah sebanyak 62 persen, 22 persen BUMN atau BUMD. Lalu, 15 persen untuk pengembangan usaha, dan yang terakhir adalah milik swasta sebanyak 1 persen.

Baca juga: Top! Indonesia Masuk 10 Besar Negara Manufaktur Dunia

Kemudian, Waskita Karya mencatatkan Winning Rate per November 2023 telah mencapai 24,1 persen.

Di mana, proyek dengan nilai kontrak baru terbesar adalah jasa konstruksi proyek LRT sebanyak Rp2,1 triliun, diikuti proyek President Nicolau Lobato Internasional Airport sebesar Rp1,1 triliun. (*)

Edittor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

10 mins ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

11 mins ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

38 mins ago

Apindo Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Ancam Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

1 hour ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menghijau ke Level 7.195

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More

1 hour ago

BI Laporkan Uang Beredar Oktober 2024 Melambat jadi Rp9.078,6 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More

2 hours ago