Jakarta–Bank Indonesia (BI) meyakini Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sampai dengan akhir tahun 2016 akan tercatat surplus atau mengalami perbaikan jika dibandingkan dengan pencapaian NPI akhir tahun lalu yang tercatat defisit.
Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara mengungkapkan, sepanjang 2016 surplus neraca pembayaran diperkirakan mencapai sekitar US$10 miliar atau mengalami perbaikan jika dibandingkan dengan neraca pembayaran 2015 yang tercatat defisit US$1,1 miliar.
“Neraca pembayaran secara keseluruhan kita surplus, mudah-mudahan surplus US$10 miliar. Tapi ini masih estimasi. Kalau bisa mencapai US$10 miliar kan suatu peningkatan yang signifikan,” ujar Mirza di Gedung BI, Jakarta, Jumat, 23 Desember 2016. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More