Menurut Mirza, salah satu faktor perbaikan neraca pembayaran Indonesia di 2016 ini lantaran dana repatriasi dari Amnesti Pajak (Tax Amnesty) yang semakin menggeliat hingga akhir tahun dan diperkirakan komitmennya mencapai Rp143 triliun bisa terealisasi.
“Tergantung dari Tax Amnesty akhir Desember masuk berapa banyak. Tapi memang belum masuk semua dari Rp143 triliun yang repatriasi itu. Ini juga akan mempengaruhi dari surplus neraca pembayaran akan berapa besar,” ucap Mirza.
Neraca pembayaran Indonesia cenderung mengalami perbaikan, terutama pada 2016. NPI pada triwulan III-2016 tercatat surplus, ditopang oleh menurunnya defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) dan meningkatnya surplus transaksi modal dan finansial.
Surplus NPI tercatat pada triwulan III-2016 sebesar US$5,7 miliar, meningkat signifikan dibandingkan dengan surplus sebesar US$2,2 miliar pada triwulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa keseimbangan eksternal perekonomian nasional membaik. (*)
(Baca juga: Nilai Ekspor Global Meningkat 6,5%)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More