The Fed; Ekonomi melambat. (Foto: Istimewa).
Jakarta – Bank Indonesia (BI) terus mewaspadai rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) (The Fed) yang akan menaikkan suku bunganya (Fed Fund Rate) di akhir tahun ini. Pihaknya memperkirakan, setelah ekonomi AS membaik, dikhawatirkan suku bunga AS akan naik secara berkala.
“Kita sedang mewaspadai karena AS mungkin akan menaikan Fed Fund Rate, dan Fed Fund Rate walaupun akan dilakukan secara perlahan, tetapi kan memang akan ada peningkatan secara berkala,” ujar Gubernur BI, Agus DW Martowardojo di Jakarta, Jumat, 4 Desember 2015.
Agus mengaku, BI akan mewaspadai dampak dari adanya perkiraan The Fed yang mungkin akan menaikkan suku bunganya secara berkala. Menurut Agus, negara berkembang paling terkena dampak dari kenaikan suku bunga AS tersebut.
“Kalau kita lihat hasil kajian di bulan September itu, bahwa mungkin di 2015 Fed Rate akan menjadi 0,25%, setelah itu naik lagi 1,125% di tahun selanjutnya, lalu naik di 1,625% di tahun selanjutnya, jadi kalau dari sekarang dari 0% mendekati 0,25, terus kemudian naik menjadi 1,125%,” ucapnya.
Dengan kenaikan suku bunga AS secara berkalan, maka akan membuat dolar AS menjadi mata uang super. “Artinya itu ada kecenderungan bahwa dolar akan cenderung menguat. Karena mata uangnya menguat ekonomi AS membaik, dan juga karena tingkat bunganya akan dinaikkan, maka ini mesti kita antisipasi,” tegas Agus.
“Kelihatannya di tahun ini mungkin di Desember ini fed fund rate akan meningkat, tetapi kita akan mewaspadai setelah itu akan berkala naik, dan ini akan ada dampaknya terhadap negara berkembang,” tutupnya. (*) Rezkiana Nisaputra
Oleh Dr. Ir. Osbal Saragi Rumahorbo, M.M., Bankir Senior dan Pelaku Usaha BANK Rakyat Indonesia… Read More
Poin Penting Rekonstruksi pasca-bencana di Sumatra diproyeksi mencapai Rp50 triliun–70 triliun dan berpotensi meningkat karena… Read More
Poin Penting Reliance Sekuritas menyatakan akan mengikuti arahan BEI terkait rencana demutualisasi yang saat ini… Read More
Poin Penting Resolusi finansial perlu strategi terukur, dimulai dari evaluasi pemasukan, pengeluaran, aset, dan liabilitas.… Read More
Poin Penting RELI targetkan dua penerbitan efek di 2026, masing-masing satu IPO saham dan satu… Read More
Poin Penting AAUI mencatat estimasi sementara klaim asuransi akibat bencana di Sumatra mencapai Rp567 miliar… Read More