Jakarta–Seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang positif dan sebagaimana siklus tahunan menjelang hari raya Natal dan Akhir Tahun umumnya terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai untuk mendukung aktivitas perekonomian masyarakat. Karenanya, diprediksi, uang yang diedarkan akhir tahun harus diantisipasi.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan, Uang Yang Diedarkan (UYD) akhir tahun 2016 khususnya menghadapi periode Natal dan akhir tahun diprediksi akan mencapai Rp620 triliun sampai dengan Rp630 triliun atau mengalami peningkatan 6%-7,5% dibandingkan akhir 2015 yang mencapai Rp586,7 triliun.
Menurut Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI, Yudi Harymukti, secara umum UYD akhir tahun lebih rendah 2%-3% dibandingkan dengan UYD pada Hari Raya Lebaran. UYD Lebaran 2016 mencapai Rp642 triliun atau meningkat 6,4% dibandingkan UYD Lebaran 2015 yakni Rp603,5 triliun.
“Kebutuhan uang tunai selalu meningkat setiap tahunnya. BI selalu memenuhi kebutuhan uang tunai saat akhir tahun baik pada natal maupun tahun baru,” ujar Yudi di Gedung BI, Jakarta, Rabu, 21 Desember 2016.
Persediaan uang tunai di BI secara nasional masih sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan uang menjelang Natal dan akhir tahun, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per pecahan. Oleh sebab itu, BI pusat terus meningkatkan frekuensi dan kuantitas pengiriman uang dari Kantor Perwakilan BI.
“Dalam rangka meningkatkan perencanaan untuk pemenuhan kebutuhan uang, telah dilakukan koordinasi baik secara intern dengan satuan kerja kas di Kantor Pusat BI dan Kantro Perwakilan BI, maupun koordinasi dengan pihak eksternal dengan stakeholder terkait,” ucapnya. (*)