Sebagaimana diketahui, neraca perdagangan tercatat surplus US$2,09 miliar atau meningkat dibandingkan surplus Kuartal II-2016 sebesar US$1,92 miliar. “Inflasi juga terkendali pada level yang rendah. Akhir tahun diperkirakan di batas bawah kisaran 4% plus minus 1%,” ucapnya.
Sementara di sisi lain, kata dia, aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia hingga September 2016 sudah mencapai US$12,1 miliar atau lebih tinggi dari keseluruhan tahun 2015.
(Baca juga : BI 7-day Repo Rate Turun 1,5%, Bunga Kredit Baru 0,6%)
Dia menambahkan, peluang untuk melonggarkan kebijakan moneter juga didukung pertumbuhan kredit, suku bunga perbankan dan pertumbuhan ekonomi. “Faktor ini kami lihat dari bulan ke bulan dan memungkinkan untuk melihat pelonggaran,” tutup Juda. (*)
Page: 1 2
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, 8 November 2024, ditutup menguat di… Read More
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyoroti pengaruh kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat… Read More
Jakarta - Erick Thohir kembali menduduki kursi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kabinet… Read More
Jakarta - Accor, pemimpin global industri perhotelan, resmi mengumumkan kemitraan strategis global dengan Tiket.com, salah… Read More
Jakarta — PT Pos Indonesia (Persero) melalui aplikasi Pospay dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin)… Read More
Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah cara hidup masyarakat, terutama dalam hal… Read More