Sebagaimana diketahui, neraca perdagangan tercatat surplus US$2,09 miliar atau meningkat dibandingkan surplus Kuartal II-2016 sebesar US$1,92 miliar. “Inflasi juga terkendali pada level yang rendah. Akhir tahun diperkirakan di batas bawah kisaran 4% plus minus 1%,” ucapnya.
Sementara di sisi lain, kata dia, aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia hingga September 2016 sudah mencapai US$12,1 miliar atau lebih tinggi dari keseluruhan tahun 2015.
(Baca juga : BI 7-day Repo Rate Turun 1,5%, Bunga Kredit Baru 0,6%)
Dia menambahkan, peluang untuk melonggarkan kebijakan moneter juga didukung pertumbuhan kredit, suku bunga perbankan dan pertumbuhan ekonomi. “Faktor ini kami lihat dari bulan ke bulan dan memungkinkan untuk melihat pelonggaran,” tutup Juda. (*)
Page: 1 2
Poin Penting Paramount Land menghadirkan Indica Grande sebagai kawasan komersial baru seluas 1,4 hektare untuk… Read More
Poin Penting UMP DKI Jakarta 2026 resmi naik 6,17 persen menjadi Rp5.729.876, atau bertambah Rp333.115… Read More
Poin Penting PLN mengantisipasi lonjakan pemudik EV saat Nataru 2025/2026, dengan proyeksi pengguna mobil listrik… Read More
Poin Penting Komisi VII DPR RI mendesak pemerintah segera menerbitkan aturan turunan penghapusan KUR, menindaklanjuti… Read More
Poin Penting Sebanyak 994.549 kendaraan meninggalkan Jabotabek pada H-7 hingga H-2 libur Natal 2025 melalui… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,55 persen ke level 8.537,91 pada perdagangan terakhir jelang libur… Read More