Sebagaimana diketahui, neraca perdagangan tercatat surplus US$2,09 miliar atau meningkat dibandingkan surplus Kuartal II-2016 sebesar US$1,92 miliar. “Inflasi juga terkendali pada level yang rendah. Akhir tahun diperkirakan di batas bawah kisaran 4% plus minus 1%,” ucapnya.
Sementara di sisi lain, kata dia, aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia hingga September 2016 sudah mencapai US$12,1 miliar atau lebih tinggi dari keseluruhan tahun 2015.
(Baca juga : BI 7-day Repo Rate Turun 1,5%, Bunga Kredit Baru 0,6%)
Dia menambahkan, peluang untuk melonggarkan kebijakan moneter juga didukung pertumbuhan kredit, suku bunga perbankan dan pertumbuhan ekonomi. “Faktor ini kami lihat dari bulan ke bulan dan memungkinkan untuk melihat pelonggaran,” tutup Juda. (*)
Page: 1 2
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More