“Ini sistemnya akan kita terapkan di tol ini sudah bisa membaca semua penerbit e-money. Nah, bagi bank yang belum masuk, nanti masuknya bisa lewat co-branding kerja sama dengan bank-bank penerbit e-money,” ucapnya.
Adapun penerapan pembayaran tol secara nontunai ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di mana pada April 2016 lalu, Presiden menyatakan bahwa transaksi di jalan tol harus bebas antrian dan nontunai. Semua transaksi akan dilakukan dengan aplikasi-aplikasi sensorik. Aplikasi tersebut nantinya akan dihubungkan dengan akun di bank.
Pada periode Lebaran lalu pun telah dilakukan uji coba pembayaran tol dengan transaksi nontunai. Hasilnya, pangsa transaksi nontunai di jalan tol meningkat signifikan dari 16,4 persen di Januari 2016 menjadi 28 persen pada Juni 2017. Nilai transaksi nontunai di jalan tol juga meningkat pesat antara 90 sampai 100 persen pada periode yang sama.
Selain itu, penetrasi transaksi nontunai di jalan tol area Jabodetabek menjadi 33,16 persen di bulan Juni 2017. Saat ini, di gerbang tol terdapat dua jenis lokat pembayaran, yakni gerbang tol otomatis (GTO) dan manual. Gerbang tol manual pun saat ini telah menerima pembayaran baik secara nontunai maupun tunai. (*)
Editor: Paulus Yoga