Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, saat ini telah terjadi pergeseran transaksi di masyarakat dari transaksi debet di ATM bergeser ke pembayaran delivery channel online. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan penggunaan ATM yang menurun dibandingkan periode tahun lalu.
“Kartu debit kita lihat posisi Januari 2018 transaksi ATM meningkat 12,2 persen namun masih lebih rendah dari Januari tahun lalu yang mencapai 18 persen. Ini karena sekarang banyak alternatif instrumen pembiayaan kita seperti uang elektronik dan mobile banking,” jelas Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Onny Widjanarko pada seminar “Zaman Now” Perkuat Sistem Pembayaran Non-tunai di Hotel Borobudur Jakarta, Senin 23 April 2018.
Selain menurunnya angka pertumbuhan penggunaan ATM, jenis transaksi melalui delivery channel online melalui smartphone tercatat terus tumbuh seiring dengan kemudahan mengakses internet dan teknologi yang semakin berkembang. Onny menilai, fenomena tersebut merupakan indikasi perpindahan jenis transaksi di masyarakat.
Baca juga: BI: Transaksi Online, Munculkan Pemain Baru Non Konvensional
“Telah terjadi peralihan transaksi melalui delivery channel online melalui smartphone dan ini sudah indikasi. Dimana transaksi delivery channel online hingga Januari 2018 mencapai 26 persen lebih tinggi Januari tahun lalu yang hanya 16 persen,” tambah Onny.
Dirinya menilai, masyarakat harus dapat beradaptasi dengan transaksi digital saat ini dimana pertumbuhan tersebut seiring dengan kehadiran perkembangan industri 4.0, demi membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Jadi, yang penting adalah mempersiapkan diri untuk memastikan era digital ini bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi nasional, dengan mengoptimalkan inovasi untuk produktivitas dan inklusivitas, serta untuk stabilitas perekonomian nasional,” tutup Onny.(*)