BI: Tekanan Inflasi Jakarta di Juni 2019 Berkurang

BI: Tekanan Inflasi Jakarta di Juni 2019 Berkurang

Jakarta – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI menyebut, tekanan inflasi di ibu kota pada Juni 2019 berkurang seiring berlalunya dampak Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri. Inflasi IHK pada Juni 2019 tercatat sebesar 0,47% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,59% (mtm).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Hamid Ponco Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, seperti dikutip, Selasa, 2 Juli 2019 mengatakan, lebih rendahnya inflasi kelompok pengeluaran Bahan Makanan serta deflasi pada kelompok Transportasi menjadi faktor pendorong lebih rendahnya tekanan inflasi pada Juni 2019.

Sementara itu, inflasi kelompok pengeluaran Makanan Jadi dan kelompok Sandang menjadi faktor yang menahan laju penurunan inflasi Jakarta pada periode Juni 2019. Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK sampai dengan Juni 2019 tercatat sebesar 2,12% (ytd), atau secara tahunan sebesar 3,49% (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 3,50% (yoy). Pada akhir tahun 2019, tingkat inflasi Jakarta diprakirakan tetap mencapai sasaran inflasi nasional sebesar 3,5%±1%.

Lebih rendahnya inflasi pada bulan Juni 2019, diantaranya disebabkan oleh melambatnya inflasi pada kelompok Bahan Makanan. Kelompok ini tercatat mengalami inflasi 1,30% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,03% (mtm). Lebih rendahnya inflasi pada kelompok ini disumbang oleh deflasi pada subkelompok bumbu-bumbuan khususnya komoditas bawang putih serta subkelompok daging dan turunannya seperti daging ayam ras dan telur ayam ras.

Rendahnya inflasi juga disebabkan deflasi pada kelompok Transpor. Kelompok transpor pada bulan Juni 2019 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,48% (mtm), sedangkan pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,32% (mtm). Keputusan Pemerintah menurunkan tarif batas atas pesawat berpengaruh terhadap deflasi kelompok ini, yang tercermin dari deflasi pada komoditas angkutan udara sebesar 4,00% (mtm). Lebih lanjut, paska Idul Fitri, koreksi harga juga terjadi pada komoditas angkutan antarkota sebesar 6,00% (mtm).

Turunnya laju inflasi Juni 2019, tertahan oleh meningkatnya tekanan pada kelompok pengeluaran makanan jadi dan kelompok sandang. Dampak dari meningkatnya permintaan masyarakat untuk hari raya Idul Fitri masih terasa pada kelompok makanan jadi dan sandang. Inflasi kelompok makanan jadi meningkat dari 0,76% (mtm) pada bulan Mei, menjadi 1,15% (mtm), terutama disebabkan kenaikan inflasi pada komoditas nasi dengan lauk dan mie.

Sementara itu, kelompok sandang tercatat mengalami inflasi sebesar 1,43% (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi Mei 2019 sebesar 0,21% (mtm). Hal tersebut dipicu oleh naiknya harga-harga pada subkelompok sandang anak-anak, khususnya sepatu dan pakaian bayi.

Memerhatikan berbagai perkembangan harga di pasar serta bauran kebijakan pemerintah, inflasi pada Juli 2019 dan keseluruhan tahun diprakirakan tetap terkendali. Permintaan masyarakat terhadap sandang dan bahan makanan yang berangsur-angsur berkurang, seiring dengan berlalunya momen hari raya Idul Fitri, akan menyebabkan tekanan inflasi cenderung lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Menurutnya, penguatan koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat melalui TPID, dan forum-forum yang ada akan terus ditingkatkan. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat pengendalian harga memerlukan kerjasama dan sinkronisasi langkah kebijakan dari tingkat pusat hingga daerah, serta komitmen yang kuat dalam implementasi kebijakan yang telah diputuskan.

“Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan inflasi DKI Jakarta tahun 2019 dapat tetap terjaga dan mendukung capaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,5% ± 1%,” ujar Hamid. (*)

Related Posts

News Update

Top News