Jakarta – Bank Indonesia (BI) terus mendorong penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode pembayaran digital yang cepat dan mudah. Tahun depan, Bank Sentral menargetkan akan ada 15 juta pengguna baru yang akan menggunakan QRIS.
“Pada 2022, kami akan mengkampanyekan customer present mode. Kita sebagai pembeli dapat juga akan memiliki coding QRIS. Sehingga tahun depan, targetnya akan ada tambahan 15 juta pengguna QRIS, baik merchant maupun pembeli,” jelas Gubernur BI Perry Warjiyo pada Rapat Dewan Gubernur secara virtual, Kamis, 16 Desember 2021.
Perry menyebut, penggunaan QRIS pada pembeli menjadi salah satu target perluasan penggunaan QRIS di tahun depan. Dengan demikian, ia berharap penggunaan QRIS akan semakin masif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Fitur-fitur QRIS juga akan ditambah pada tahun depan. Beberapa fitur yang akan ditargetkan adalah tarik dan setor uang dengan menggunakan QRIS. Selain itu, BI saat ini juga tengah mengkaji batasan maksimal transaksi QRIS agar jumlah transaksi masyarakat bisa lebih besar lagi.
“Ini juga berbarengan dengan uji coba QRIS antar negara. Saat ini dengan Thailand, kalau berhasil tentu saja ke negara lain seperti, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Negara Timur Tengah,” ujar Perry. (*)
Editor: Rezkiana Np
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More