Jakarta–Bank Indonesia (BI) menilai banyak faktor yang mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah tahun depan. Hal ini terlihat dari beberapa faktor domestik dan global.
Faktor pendukung dari global adalah kepastian tentang suku bunga Amerika yang beberapa waktu lalu sudah diputuskan oleh The Federal Reserve naik 0,25%. Arah normalisasi kebijakan moneter di Amerika itu diyakini akan semakin dapat diantisipasi dengan baik oleh pasar.
“Kalau dilihat dari beberapa faktor domestik maupun global banyak faktor positif dukung nilai tukar stabil. Kalau faktor globalnya settlement dari Fed kemarin ya, suatu arah kebijakan yang semakin jelas, gradual, pasar antsipasi baik. Faktor lain China maupun Euro ya,” kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat, 18 Desember 2015.
Sementara di sisi domestik, inflasi dan defisit transaksi berjalan juga diperkirakan akan tetap terkendali. Stimulus-stimulus dari pemerintah maupun BI pun diyakini akan mendorong pertumbuhan lebih tinggi ketimbang tahun ini.
“Jadi tiga faktor utama yang mendorong arah nilai tukar stabil yaitu inflasi dan current account, stabilitas makro terjaga, kedua pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan faktor globalnya lebih bisa diprediksi dan kondusif dibanding periode sebelumnya,” tandasnya. (*) Ria Martati