Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai, nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2019 masih stabil dan cenderung menguat. Perry menambahkan pada akhir 2019 rupiah sempat ditutup menguat pada Rp13.880/US$.
“Nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2019 mengalami apresiasi yang cukup besar kurang lebih 2,68 persen,” kata Perry di Jakarta, Jumat, 3 Januari 2020.
Bahkan Perry juga menyebut, bahwa kurs rupiah merupakan salah satu mata uang yang terbaik di Asia di sepanjang tahun 2019. Ke depannya, dirinya berharap nilai tukar rupiah dapat terus menguat.
“Rupiah itu (sepanjang 2019) mengalami apresiasi dan merupakan nilai tukar yang terbaik kalau di Asia, di bawah Thailand, tapi hampir sama dengan Filipina,” jelas dia.
Perry mengatakan, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia sepanjang 2019 juga ikut mendorong stabilitas nilai tukar rupiah. Pada 31 Desember 2019, kata dia, aliran modal asing yang masuk sebesar Rp 224,2 triliun.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (3/1) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.899/ US$ terlihat melemah dari posisi Rp13.895/US$ pada perdagangan kemarin (2/1). (*)
Editor: Rezkiana Np