Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, dari Survei UMKM yang melibatkan 2970 responden, sebanyak 12,5% UMKM tidak terdampak pandemi covid-19. Bahkan dari hasil Survei UMKM BI per November 2020 tersebut mencatat 27,6% diantaranya masih mengalami peningkatan penjualan ditengah pelemahan ekonomi nasional.
Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI Yunita Resmi Sari menyebutkan, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan agar penjualan UMKM tidak terpuruk ditengah pandemi.
“Peningkatan penjualan jadi masih naik penjualannya, strateginya apa strateginya terutama adalah jualan online dan menambah variasi produk ini adalah strateginya,” kata Yunita dalam diskusi InfobankTalkNews dengan tema ‘Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui Peningkatan Daya Tahan UMKM: Mampukah Melewati Krisis?’ di Jakarta, Jumat 26 Febuari 2021.
Dalam paparannya, Yunita juga mencatat sebanyak 40,8% UMKM telah melakukan berbagai strategi tersebut. Selain itu, strategi lain yang bisa dilaksanakan UMKM guna meningkatkan hasil penjualan ialah dengan efisiensi biaya serta fokus usaha sampingan.
Dirinya juga menyebut, salahsatu upaya yang bisa dilakukan agar UMKM bangkit dari dampak pandemi ialah merubah haluan usaha ke sektor yang tidak terdampak covid-19 diantaranya sektor farmasi, kesehatan serta komunikasi.
“Bahwa pertumbuhan ekonomi kita masih tumbuh didorong oleh sektor tersebut dan disitulah UMKM yang tidak terdampak negatif dari pandemi covid 19 terus kita dorong lagi,” ucap Yunita.
Sebagai informasi saja, di tengah pelemahan kinerja kredit, BI mencatat penyaluran kredit kepada UMKM pada Januari 2021 menunjukkan penurunan yang lebih dalam, dari -2,2% (yoy) menjadi -2,4% (yoy) terutama pada skala usaha mikro. Di sisi lain, kredit usaha kecil dan menengah menunjukkan peningkatan, masing- masing sebesar 4,3% (yoy) dan 3,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,5% (yoy) dan 1,6% (yoy). (*)
Editor: Rezkiana Np