Perbankan

BI Rate Dipangkas, Bank Jago Fokus Jaga Profitabilitas

Bandung – Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate kembali terpangkas sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi sebesar 4,75 persen pada periode September 2025.

Menanggapi hal tersebut, Head of Treasury and Financial Institution PT Bank Jago Tbk (ARTO), Yoyo Cahyadi, menjelaskan perseroan akan terus berfokus untuk menjaga profitabilitas, tidak harus berpatokan pada peningkatan Net Interest Margin (NIM).

“Fokus kami kan bukan NIM harus selalu naik atau gimana, enggak, tapi ujung-ujungnya lebih juga ke profitability. Jadi kalau NIM meningkat apakah profitability pasti naik? bisa ya, bisa enggak,” ucap Yoyo dalam Forum Jurnalis Jagoan dikutip, 21 September 2025.

Baca juga: Bank Jago Perkenalkan Konsep Inovasi Navigasi Kesehatan Berbasis AI

Lebih lanjut, Yoyo menjelaskan bahwa, NIM hanya salah satu matriks yang digunakan untuk mengukur kinerja perbankan, namun rasio yang ditentukan perlu memperhatikan dinamika pasar.

“Saya melihat NIM itu kan hanya salah satu matriks, matriks ukuran perbankan bahwa salah satunya itu NIM, tapi sebenarnya fokus kami kan bukan harus NIM harus selalu naik atau gimana, enggak,” imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, di saat suku bunga BI dipangkas, Bank Jago berkomitmen untuk tidak serta merta menggerakkan cost of fund (CoF) hanya untuk mendorong peningkatan NIM.

Hal itu tercermin dari laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp127 milliar pada semester I 2025 ayau naik 154 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp50 miliar.

Baca juga: Kondisi Politik Tanah Air Terguncang, Bank Jago Pastikan Kinerja Keuangan Aman

Adapun, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago mencapai Rp22,4 triliun hingga akhir Juni 2025 atau meningkat 51 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp14,8 triliun. 

Sementara dari sisi pembiayaan, Bank Jago berhasil menyalurkan kredit sebanyak Rp21,4 triliun hingga akhir Juni 2025 atau mengalami kenaikan 37 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp15,7 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

14 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

15 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

16 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

17 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

1 day ago