Perbankan

BI Proyeksikan Outstanding Kredit Tumbuh Melambat di Akhir Tahun 2023

Jakarta – Survei Perbankan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) memprakirakan outstanding kredit sampai dengan akhir tahun 2023 mengalami pertumbuhan positif sebesar 10,9% (yoy), walaupun tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 11,4% (yoy), namun lebih tinggi dibanding realisasi pertumbuhan 2021 sebesar 5,2% (yoy)

Sedangkan penyaluran kredit baru pada triwulan III 2023, Bank Indonesia mengindikasikan masih mampu tumbuh positif. Hal ini terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) prakiraan permintaan kredit baru triwulan III 2023 sebesar 86,3%, tetap bernilai positif meski lebih rendah dibandingkan 94,0% pada triwulan sebelumnya.

Berdasarkan data Bank Indonesia yang dikutip Kamis, 20 Juli 2023 menyebutkan, prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada triwulan III 2023 adalah kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi dan kredit konsumsi.

Baca juga: Mengelola Risiko Kredit

Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit kepemilikan rumah/apartemen masih menjadi prioritas utama, diikuti oleh kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor. Berdasarkan sektor, penyaluran kredit baru pada triwulan III 2023 diprioritaskan pada sektor Industri Pengolahan, sektor Perdagangan Besar & Eceran, serta sektor Perantara Keuangan.

Lebih lanjut kata BI, kebijakan penyaluran kredit pada triwulan III 2023 diprakirakan sedikit lebih ketat bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) triwulan III 2023 yang bernilai positif sebesar 0,1%.

Standar penyaluran kredit yang lebih ketat dibanding triwulan sebelumnya diprakirakan terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali Kredit Pemilikan Rumah/Apartemen (KPR/KPA) yang diprediksi lebih longgar. Sementara itu, aspek kebijakan penyaluran kredit yang diprakirakan lebih ketat dibandingkan triwulan sebelumnya antara lain suku bunga kredit dan premi kredit berisiko.

Sementara penyaluran kredit baru pada triwulan II 2023 terindikasi meningkat dibanding periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari nilai Saldo Bersih Tertimbang atau SBT permintaan kredit baru triwulan II 2023 sebesar 94,0%, lebih tinggi dari 63,7% pada triwulan sebelumnya. 

Baca juga: Bahana TCW Optimis Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 10%

Peningkatan permintaan kredit baru pada triwulan II 2023, relatif stabil dibanding periode yang sama tahun 2022. Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru yang meningkat terjadi pada hampir seluruh jenis kredit. Hal tersebut terindikasi pada kredit modal kerja (SBT 89,5%) dan kredit konsumsi (SBT 85,3%). 

Sementara itu, kredit investasi (SBT 54,4%) terindikasi sedikit lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Selanjutnya, kredit baru untuk seluruh jenis kredit konsumsi tumbuh lebih tinggi pada triwulan II 2023 dibanding triwulan sebelumnya.

Secara sektoral, pertumbuhan penyaluran kredit baru terutama terjadi pada sektor Konstruksi (SBT 82,2%), diikuti oleh sektor Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan (SBT 79,5%), dan sektor Industri Pengolahan (SBT 77,9%). (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

48 mins ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

48 mins ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

2 hours ago

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

16 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

17 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

18 hours ago