Jakarta – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan angka inflasi di minggu ketiga Januari tahun ini sebesar 0,6% secara month to month (mtm).
Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, inflasi pekan ketiga Januari ini disebabkan oleh harga pangan yang bergejolak (volatile food) di awal tahun 2018.
“Penyebabnya ialah akan ada kenaikan di holtikultura, seperti beras dan cabai,” ujar Agus di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta, Rabu 24 Januari 2018.
Agus mengatakan, kenaikan harga beras menjadi pendorong utama inflasi pada Januari ini. Dirinyapun menilai, kebijakan pemerintah untuk melakukan impor beras guna menekan harga beras yang kian melonjak sudah menjadi langkah yang tepat.
“Kita melihat dan menyambut baik ketika pemerintah memutuskan untuk mengimpor beras. Dan kita juga tau dalam waktu tidak lama panen dari beras akan berlangsung sehingga harga akan kembali menjadi terkendali,” kata Agus.
Agus mengungkapkan, walau terjadi kenaikan harga bahan pangan pada awal tahun ini, namun pihaknya tetap optimis angka inflasi masih berada di bawah angka 3,5% year on year (yoy) hingga akhir tahun ini.
“Kita melihat itu ada di bawah 3,5% dan kita harapkan koordinasi yang sudah kita lakukan di bulan Januari akan membuat kita secara umum bisa mengendalikan inflasi 2018,” tambah Agus.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi pada akhir tahun 2017 kemarin diangka 3,61% sedangkan Pemerintah dalam postur makro ekonomi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 mencatatkan angka target inflasi sebesar 3,5%.