Sementara itu, kata Tirta, stimulus fiskal diperkirakan masih terbatas, sejalan dengan penyesuaian belanja pemerintah pada semester II-2016. Sedangkan dari sisi eksternal, masih lemahnya ekonomi dan perdagangan dunia mengakibatkan perbaikan ekspor riil masih tertahan, meski harga beberapa komoditas ekspor mulai membaik.
“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan 2016 diperkirakan cenderung mendekati batas bawah kisaran 4,9-5,3% (yoy),” ucap Tirta.
(Baca juga : ADB Dukung Pertumbuhan Ekonomi Inklusif di RI)
Sementara itu di tempat yang sama, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung menambahkan, bahwa masih ada indikator-indikator penopang perekonomian yang tumbuh melambat. Salah satunya adalah kinerja ekspor dan tingkat konsumsi yang pertumbuhannya rendah atau diluar perkiraan BI.
“Kami melihat indikator-indikator yang ada seperti ekspor, konsumsi, pertumbuhannya memang lebih rendah dari perkiraannya kami. Tapi kami sudah sampaikan, pertumbuhan ekonomi masih di sekitar 5% utk triwulan III, mungkin agak sedikit di dalam range yang lebih rendah,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More