“Situasinya saat ini Fed Fund rate naik dan ada juga perubahan kepemimpinan di AS yang dianggap lebih berisiko,” ucapnya.
Kendati demikian, kata dia, meski tantangan dari eksternal tidak semakin mereda, namun pengelolaan makroekonomi yang dilakukan pemerintah dan BI bisa diterima oleh pasar secara baik. “Kami anggap itu menunjukkan adanya persepsi yang positif,” papar Mirza.
Mirza menambahkan, bahwa saat ini situasi pasar obligasi terus membaik. “Walaupun Fed Fund rate akan mengalami kenaikan dua kali lagi di 2017, semoga capital inflow ke Indonesia bisa tetap besar plus net Foreign Direct Investment (FDI) bisa mengalami kenaikan,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More