News Update

BI: Permintaan Kredit Masih Lemah

Jakarta — Bank Indonesia (BI) mengupayakan peningkatkan permintaan kredit di pasar. Salah satunya dengan memangkas suku bunga acuan atau 7 Day Reverse Repo Rate 25 (Suku Bunga 7DRRR) basis points (bps) hingga menjadi 4,25 persen. Namun bank sentral melihat permintaan kredit masih lemah.

Sejalan dengan penurunan tersebut, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menilai, hingga saat ini permintaan kredit masih belum sesuai harapan. Dirinya menyebut, pada saat ini pihak perbankan harus bisa diversifikasi jenis penyaluran kredit di saat situasi capital market dalam kondisi stabil.

“Masalahnya bank-bank yang LDR (Loan to Deposit Ratio) yang tinggi-tinggi 90 persen atau 95 persen memang pada saat mereka menyalurkan kredit baru mereka membutuhkan funding baru. Memang bank harus diversifikasi,” jelas Mirza pada acara Rakornas Kadin di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2017.

Baca juga: Bos BTN Optimis Permintaan Kredit Naik

Dirinya menilai, lemahnya permintaan tersebut disebabkan oleh beredarnya berita tidak benar (Hoax) dan juga kurangnya kepercayaan diri kalangan usaha. “Menurut saya kurang confidence. Takut Pilkada lah, segala macam. Sudah ekspansi saja. Sentimen bisnisnya menurut saya terlalu weak, confidence harus baik, jangan kebanyakan baca whatsapps dan berita hoax,” ungkap Mirza

Selain itu, Mirza menyebut, lemahnya permintaan kredit juga disebabkan oleh belum adanya minat daya beli di masyarakat untuk dapat meminta kredit ke masyarakat. “Pertumbuhan kredit lemah padahal bank nawarin kredit, tetapi demand-nya weak. Penurunan bunga kredit baru me-capture 70 persen bunga BI,” jelas Mirza. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Suheriadi

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

12 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

12 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

13 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

14 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

14 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

15 hours ago