Jakarta — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dua tahun kedepan tidak akan tumbuh terlalu tinggi dan cenderung bersifat stagnan hal tersebut seiring dengan ketidakpastian ekonomi global yang masih akan berlanjut.
Hal tersebut disampaikan Perry Warjiyo pada acara diskusi ekonomi dengan tema “Bank Indonesia Strategy to Strengthen and Grow Indonesia Economy” di The Dharmawangsa Jakarta. Walau begitu pihaknya optimis angka investasi nasional masih akan tetap tumbuh pada tahun ini.
“Perkiraan kami 5,2% sehingga optimisme yang pertama pertumbuhan ekonomi ini Indonesia akan terus naik. Memang tidak bisa cepat dua tahun ini karena globalnya sedang tidak menentu. Tapi InsyaAllah 2020 dan seterusnya we moving,” kata Perry di Jakarta, Senin 4 Maret 2019.
Perry meyakini pertumbuhan ekonomi akan tumbuh tinggi pada tahun 2020 akibat dampak dari berfungsinya infrastruktur yang gencar dibangun oleh Pemerintah.
Tak hanya itu, kebijakan yang telah dijalankan oleh Pemerintah dan Regulator termasuk BI dinilai telah dipandang positif oleh pasar dan pelaku usaha oleh karena itu pihaknya terus berkolaborasi dengan seluruh pihak.
“Kebijakan berbagai investasi yang di lakukan selama hampir 5 thn ini akan terlihat. Masalah efisiensi, masalah produktuviras. Indrastruktur itu akan meningkatkan efisiensi di distribusi dan logistik,” tambah Perry.
Sebelumnya, Bank Indonesia sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 akan berada pada angka 5,1% hingga 5,4% angka tersebut tidak berbeda jauh dengan target yang dicanangkan oleh Pemerintah. (*)