“Antisipasi di harga pangan bergejolak, kita lihat tanaman hortikultura banyak menyumbang inflasi khususnya seperti cabai dan bawang karena banyak hujan akibatnya gagal dalam panen,” ucap Agus.
Kendati demikian, laju inflasi Desember 2016 yang diperkirakan berkisar 0,5-0,6% dan secara tahunan 3,2% tersebut, masih sejalan dengan target Bank Sentral yang dipatok sebesar 4% plus minus 1%. Sementara itu di 2017 inflasi juga diperkirakan terjaga meskipun pemerintah akan menaikkan tarif listrik.
“2017 kita akan koordinasi lebih baik dgn pemerintah dan Pemda untuk bisa menjaga inflasi di kisaran 4% plus minus 1%. Tekanan inflasi 2017, harga listrik yg 900VA itu akan dilakukan penyesuaian pengurangan subsidinya, itu akan memberikan tekanan pada inflasi. Tapi nanti kalau di harga pangan strategis bisa dijaga, akan membuat inflasi terjaga di 4% plus minus 1%,” tutupnya. (*)
(Baca juga: Data Inflasi Indonesia Menarik Perhatian Pelaku Pasar)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More